Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyebut dua alasan yang menjadi penyebab kekalahan mereka pada laga terakhir penyisihan Grup B turnamen BWF Superseries Finals 2017.
Salah satu yang diakui Tontowi/Liliyana ialah kurangnya sigap mereka dalam mengantisipasi serangan yang dilancarkan wakil China, Wang Yilyu/Huang Dongping.
Gara-gara itu, Tontowi/Liliyana pun gagal melanjutkan tren kemenangan di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (15/12/2017).
Duet yang akrab disapa Owi/Butet ini kalah 9-21, 21-11, 11-21 dari Wang/Huang.
Baca juga:
- Performa Jonas Folger Akan Dievaluasi pada Tes Pramusim 2018
- Ade Rai: Atlet Harus Mandiri secara Finansial
"Kami kalah start pada gim pertama. Istilahnya, lawan sudah mendahului kami, walau kami main dengan pola apa pun," tutur Tontowi yang dilansir dari Badminton Indonesia.
"Kami kurang sigap. Pada gim kedua, kami bisa menemukan pola sendiri, tetapi pada gim ketiga, kami kembal tertekan," kata Tontowi lagi.
Selain kurang sigap, Tontowi/Liliyana juga menilai salah satu penyebab kekalahan mereka ialah faktor usia.
"Lawan adalah pasangan muda yang lebih cepat. Kalau main lawan mereka harus pakai taktik, harus benar cara mainnya," ucap Liliyana.
"Pada gim kedua, kami bisa menerapkan strategi kami, tetapi pada gim ketiga, mereka sudah lebih siap dan tidak mudah dimatikan," kata Liliyana lagi.
Melalui kekalahan ini, Tontowi/Liliyana dipastikan menyelesaikan babak penyisihan BWF Superseries Finals 2017 sebagai runner-up. Sementara itu, Wang/Huang menjadi juara Grup B.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar