Pebalap Indonesia, Sean Gelael, mengaku tak mempermasalahkan aturan baru FIA Formula 2 (F2) yang mengharuskan setiap peserta balap untuk menggunakan 'halo' di mobilnya.
Halo adalah perangkat tambahan berbentuk batang melengkung yang terletak di depan kokpit pebalap.
Fungsinya untuk menghindarkan pebalap dari benturan di bagian kepala dan menjauhkan pebalap dari resiko terkena serpihan akibat kecelakaan balap.
Todt: ‘No way back’ from the Halo https://t.co/DgHRYmxw3M pic.twitter.com/h1jN0amaW8
— Zesty Formula 1 News (@zesty_f1) 28 November 2017
Namun, ide tersebut menjadi kontroversi setelah sebagian pebalap F1, salah satunya Sebastian Vettel, menilai halo dapat mengganggu pandangan.
Kendati demikian, Sean punya pendapat lain. Bagi pemuda 21 tahun itu, pemakaian halo justru membuatnya tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru.
"Sebenarnya tidak terlalu buruk. Tak masalah di depan saya ada batang melintang karena toh kami tak fokus di lintasan lurus," kata Sean.
"Kami fokus di tikungan dan segala hal yang terkait dengan itu. Mungkin saat start kami akan sulit melihat lampu start, tetapi saya rasa bukan masalah besar," ucap Sean dikutip JUARA.net dari Jagonya Ayam.
Monday never felt better... Pumped to start working with @prema_team for our 2018 @fiaf2championship season. #TrustTheProcess pic.twitter.com/XFworfwE0m
— Sean Gelael (@gelaelized) 20 November 2017
Sean menyatakan bahwa penggunaan halo kemungkinan bakal berpengaruh terhadap aerodinamika mobil.
Saat menjalani sesi latihan bersama tim F1, Scuderia Toro Rosso, Sean juga mencoba penggunaan halo.
Pemakaian halo di mobil Sean diuji pada satu jam pertama sesi latihan.
"Saya hanya memakai halo selama tiga lap dan setelah itu tidak memakainya lagi. Anggap saja itu hanya tes aerodinamika ringan untuk halo," tutur Sean.
Pada akhir pekan ini, Sean akan menjalani latihan bersama Prema Racing, tim barunya dalam ajang F2.
Ia pun mengaku antusias dan berharap segalanya bisa berjalan dengan baik.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | JAGONYA AYAM |
Komentar