Usia hanya sebuah hamparan angka. Mungkin itulah yang ada di benak Suwandi. Usianya sudah tidak lagi muda, tapi untuk urusan mengukir prestasi, Suwandi seperti tidak pernah bosan meski sudah berusia 63 tahun.
Kakek Suwandi adalah atlet master di bidang atletik asal Kota Malang. Pekan lalu, ia baru saja pulang dari Cile.
Kakek yang sudah memiliki sembilan cucu ini ke Cile untuk ambil bagian dalam kejuaraan dunia Sudamericano Master De Atletismo XIX bulan November ini.
Jauh-jauh datang ke Cile, Suwandi tidak pulang dengan tangan hampa. Tiga medali emas ia bawa pulang ke Malang.
Suwandi berhasil meraih tiga medali emas di nomor lari 100 meter, lompat jauh, dan lompat jangkit di kelompok usia 60 tahun.
"Tentu saja saya sangat bangga bisa mengibarkan Merah Putih di Cile dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini. Semoga ini bisa menjadi inspirasi dari generasi muda,” kata Suwandi saat ditemui oleh JUARA.
Baca Juga:
Suwandi pun tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih pada pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang telah memberikan dukungan penuh kepadanya. Dukungan yang diberikan bukan hanya secara moril tapi juga dana.
"Tidak lupa juga saya terima kasih pada KONI Kota Malang yang mensupport saya dan juga PAMI (Persatuan Atletik Master Indonesia) Kota Malang selama ini," ucapnya.
Langkah Suwandi mendapatkan tiga medali emas sebenarnya tidak bisa dibilang mudah.
Dia harus menghadapi tandangan berat karena uaca di Cile sangat dingin. Belum lagi dia harus beradaptasi dengan makanan yang tidak biasa ia konsumsi.
"Soal makanan ini memang sempat jadi masalah tersendiri. Saya kesulitan untuk bisa menemukan produk yang benar-benar halal disana. Beruntung teman-teman dari Indonesia membawakan sagu dan mi instan," ujar Suwandi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar