Ungkapan bahwa usaha tak akan membohongi hasil dirasakan pula oleh para pebulu tangkis muda Indonesia yang sukses menjadi nomor satu pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017. Ajang ini digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 9-22 Oktober.
Penulis: CW-2
Indonesia bisa kembali unjuk gigi di ajang tahunan tersebut sekaligus mengakhiri paceklik gelar selama 25 tahun, prestasi terbaiknya. Terakhir, Indonesia meraih dua gelar juara pada Kejuaraan Dunia Junior 1992.
Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, menjadi juara setelah di final mengalahkan wakil asal China, Han Yue. Secara dramatis, pemain asal PB Mutiara Cardinal itu menang rubber game, 21-13, 13-21, 24-22.
Pada nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy yang berpasangan dengan Pitha Haningtyas Mentari sukses mengalahkan rekannya sendiri di partai all-Indonesian final melawan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan skor 21-23, 21-15, 21-18.
Karena prestasi itu, keduanya mendapatkan bonus dari klub asal masing-masing, yakni PB Djarum (Rinov) dan Mutiara Cardinal (Gregoria), dalam acara penghargaan yang diselenggarakan di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Ini merupakan bonus pertama yang didapatkan oleh Gregoria dan Rinov.
Selain itu, para runner-up seperti pasangan ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan pemain ganda putri, Ribka Sugiarto, juga mendapatkan apresiasi atas pencapaiannya menjadi finalis.
Menanggapi keberhasilan anak asuhnya, pelatih kepala ganda campuran pratama, Nova Widianto, berharap mereka tidak cepat puas dengan apa yang sudah diraih.
"Perjalanan mereka masih sangat panjang. Saya harap mereka tak boleh cepat puas dengan hasil ini. Mereka harus tetap latihan lebih giat lagi," tutur Nova kepada JUARA di sela-sela acara penghargaan.
Nova menilai permainan anak-anak pelatnas pratama saat ini sudah sejalan dengan apa yang ia inginkan.
Baca Juga:
- Jose Mourinho Pikul Tugas Berat untuk Kembalikan Kepercayaan Diri Gelandang Manchester United Ini
- Jorge Lorenzo Lempar Kode Akan Kembali Membantu Andrea Dovizioso di Valencia
- Lionel Messi Minta Barcelona Alihkan Target dari Philippe Coutinho ke 3 Pemain Ini
Mantan pasangan Liliyana Natsir di nomor ganda campuran itu menilai pemain membutuhkan kesempatan bermain sehingga bisa mengeluarkan permainan terbaik.
"Jika terus diberikan jatah mengikuti turnamen dan bertanding sesuai dengan levelnya, saya yakin mereka satu hingga dua tahun ke depan bisa berbicara di ajang super series," ucap Nova.
Bermain Rangkap
Sementara itu, menyikapi hasil maksimal yang diberikan beberapa pemain rangkap, seperti Rinov, atau Yeremia Erich Yoche Yacob (ganda campuran dan putra), Nova menegaskan bahwa bermain rangkap saat masih berada di level junior itu akan bagus untuk jam terbang dan pengalaman.
"Tak ada salahnya mereka terus bermain rangkap. Setelah beberapa turnamen, akan terlihat apakah pemain tersebut sanggup bermain rangkap di senior atau tidak," tutur Nova.
Nova malah melihat Rinov sudah siap bermain rangkap di level senior. Menurutnya, Rinov memiliki keseimbangan dan kekuatan yang pas bermain rangkap.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.816 |
Komentar