Dominasi China dalam olahraga bulu tangkis dinilai sudah berkurang. Saat ini, Negeri Tirai Bambu menghadapi persaingan sengit dari negara-negara Asia lainnya.
Tak dapat dimungkiri bahwa peta persaingan bulu tangkis dunia saat ini berlangsung semakin ketat.
China yang sebelumnya dianggap sebagai kekuatan besar, mulai tersaingi oleh negara-negara seperti Denmark, Indonesia, Taiwan, India, Jepang, atau Korea Selatan.
Meski demikian, Lin Dan selaku pebulu tangkis papan atas China tak merasa khawatir dengan fenomena tersebut.
Lin Dan yakin bahwa bulu tangkis negaranya sedang dalam proses menuju kebangkitan pada masa mendatang.
"Di China, saat ini banyak kaum muda yang terlibat dalam olahraga. Di sekolah menengah atas, mereka memiliki kelompok olahraga masing-masing," kata Lin Dan.
Baca juga:
- Kalahkan Nuggets, Warriors Raih Tiga Kemenangan Tandang Beruntun
- BAM Tetap Dukung Lee Chong Wei meski Prestasinya Menurun
- Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia: Tidak Mudah Mencari Pengganti Morten Forst
"Saya pikir cepat atau lambat (kami akan kembali di tempat yang seharusnya)," tutur pria berusia 34 tahun tersebut.
Contoh hasil minor para wakil China terjadi pada turnamen French Open 2017 yang berlangsung pada beberapa waktu lalu.
China yang pada edisi 2016 mampu merengkuh empat gelar, untuk tahun ini sama sekali tak kebagian.
Untuk sektor tunggal putra, Kidambi Srikanth dari India sukses menjadi yang terbaik.
Indians have progressed but China will be back, feels Lin Dan
Full story: https://t.co/YulL3FC7Es pic.twitter.com/YCZqe3aGFo
— TOI Sports (@toisports) 4 November 2017
Gelar juara tunggal putri dimenangi oleh wakil Taiwan, Tai Tzu Ying, yang saat ini merupakan pemain nomor satu dunia.
Wakil Taiwan lainnya dari ganda putra, Lee Jhe Huei/Lee Yang, juga sukses menjadi juara setelah mengalahkan pasangan China, Liu Cheng/Zhang Nan.
Adapun sektor ganda campuran dan ganda putri disabet Indonesia melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Timesofindia.indiatimes.com |
Komentar