Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memastikan bahwa keputusan pemain ganda junior bermain rangkap saat masuk kategori senior ditentukan oleh pelatih.
Pada kejuaraan dunia junior kemarin, terdapat sejumlah pebulu tangkis yang bermain rangkap.
Misalnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti yang bermain pada nomor ganda campuran bersama Rehan Naufal Kusharjanto dan Agatha Imanuella (ganda putri), serta Rinov Rivaldy yang juga bermain di dua nomor.
"Kami harus memikirkan kondisi atlet. Agar bisa bersaing, pelatih harus meningkatkan kuantitas dan kualitas latihan," kata Sekretaris Jendral PP PBSI Achmad Budiharto di sela acara pemberian bonus juara dunia dan runner-up pada Kejuaraan Dunia Junior 2017 di Jakarta, Kamis (2/11/2017).
"Hal ini ditambah dengan penambahan jam terbang yang sesuai dengan level dan kesiapannya," ujar Budiharto.
Menurut Budiharto, keputusan bermain rangkap atau tidak bagi seorang pemain merupakan keputusan pelatih.
"Pelatih yang paling tahu tentang kondisi, potensi, dan kemampuan para atletnya. Hal ini menjadi ranah binpres (pembinaan dan prestasi yang membawahi para pelatih," tutur Budiharto.
Ke depan, PBSI berencana lebih selektif memilih turnamen yang akan diikuti sesuai dengan kebutuhan para atlet sekaligus menghindari atlet dari kelelahan dan cedera.
"Jangan sampai mereka mengikuti turnamen dalam waktu berdekatan, tetapi hasil tidak maksimal. Pelatih harus bisa mengatur agar atlet tampil dalam kondisi peak (puncak) yang disesuaikan dengan level dan kemampuan masing-masing pemain," ucap Budiharto.
Komentar