Proses meniti karier dalam kehidupan sering berjalan tak sesuai rencana, bahkan harus menelan pil pahit sebelum menikmati manisnya kehidupan.
Hal tersebut juga dialami oleh pelatih kepala klub basket asal Surabaya, CLS Knights Indonesia, Koko Heru Setyo Nugroho.
Koko mengaku bahwa kehidupannya sebelum menjadi pelatih tim juara IBL 2016 tersebut tidaklah mudah.
Sebelum menjadi pelatih tim elite di Tanah Air, Koko sempat menjadi penjual buah dengan penghasilan Rp 20.000 dalam sebulan pada 19 tahun yang lalu.
Baca juga:
- Dedeh Erawati Masih Kekurangan Biaya untuk Ikuti Kejuaraan Lari di Cile
- Mo Farah Putuskan Kembali ke Inggris Setelah Berpisah dengan Pelatih
Roda kehidupan Koko mulai berputar saat dia mendapat kesempatan memulai debut sebagai pemain basket profesional pada 2004.
"Suatu hari di saat saya sepulang belanja buah dari pasar induk, secara tidak sengaja bertemu sahabat saya Semy Tuanaya. Dia yang memberikan info ada seleksi program bea siswa di kampus Mercu Buana," ujar Koko dalam rilis yang diterima.
Koko Heru mengakui jika persaingan antarpemain kala itu sungguh ketat dan membuat dirinya memilih untuk terjun di dunia kepelatihan.
"Kesempatan itu datang pada tahun tahun 2004, saya di ajak coach Ebos (Raul Miguel Hadinoto) dan Edi Suganda untuk bantu menjadi staf pelatih di IM Panasonic," kata Koko.
Setelah itu, ia mulai hilir mudik sebagai asisten pelatih dan akhirnya berlabuh di CLS Knights Indonesia pada 2015.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar