Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih gelar pada Prancis Terbuka 2017.
Greysia/Apriyani memastikan gelar pertama mereka pada turnamen level superseries setelah mengalahkan Lee So-hee/Shing Seung-chan (Korea Selatan), 21-17, 21-15 pada laga final di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Minggu (29/10/2017).
"Kami sudah mempelajari permainan lawan. Tadi pagi, kami berdiskusi lagi dengan pelatih, bagaimana sih pola main Lee/Shin? Kami well prepared banget, dan kami bisa mengaplikasikan di lapangan. Yang bisa bantu kami aplikasikan strategi adalah kekuatan mental," kata Greysia seperti dilansir JUARA.net dari Badmintonindonesia.org.
Greysia mengaku senang dengan performanya bersama Apriyani pada partai final.
"Dia (Apriyani) bisa mengontrol semua hal, apalagi final bukan pertandingan mudah. Namun, dia bisa stabil, percaya diri, dan ini membantu saya di lapangan. Saya juga tetap confidence di level saya berada," tutur Greysia.
"Saya katakan kepada Apri, tugas kami hanya bekerja keras, sisanya semua Tuhan yang mengatur. Kami ingin sekali juara. Ini adalah awal, masih banyak tugas. Kami mau persembahkan ini untuk pelatih kami, Eng Hian, Chafidz Yusuf, dan Ary Subarkah," ujar Subarkah.
Baca juga:
Sementara itu, dengan menjadi juara Prancis Terbuka, Apriyani menjadi pemain termuda yang bisa memenangi turnamen level superseries. Apriyani saat ini berusia 19 tahun 183 hari.
"Rasanya masih tidak percaya. Saya senang sekali. Dari awal memang saya diminta untuk percaya diri, awalnya sempat ragu. Tetapi, saya dibimbing senior dan pelatih saya. Saya bingung mau berkata apa lagi, rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," aku Apriyani.
Indonesia menambah satu gelar lagi melalui penampilan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menghadapi Zheng Siwei/Chen Qingchen (China).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar