Petinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua, menilai keputusan wasit Phil Edwards yang menghentikan pertarungannya melawan Carlos Takam (Prancis) pada ronde ke-10 bukanlah urusan dia.
Duel antara Joshua dan Takam berakhir pada ronde ke-10 setelah wasit Edwards memutuskan untuk menghentikan pertarungan yang berlangsung di Principality Stadium, Cardiff, Wales, Sabtu (28/10/2017) waktu setempat.
Edwards terpaksa menghentikan pertarungan karena menilai Takam tak lagi mampu meladeni perlawanan Joshua yang melayangkan pukulan bertubi-tubi pada ronde tersebut.
Melalui keputusan tersebut, Joshua pun dinyatakan menang TKO (techincal knock out) atas Takam dan dipastikan tetap mempertahankan sabuk juara dunia versi WBA dan IBF miliknya.
"Saya datang untuk bertarung, saya tidak duduk di pojokan dan membuat keputusan. Pertarungan tadi berjalan bagus sampai wasit menghentikannya, jadi saya menaruh respek tinggi kepada Takam," ucap Joshua yang dilansir dari BBC.
(Baca juga: Anthony Joshua Menang TKO atas Carlos Takam)
"Saya tidak tertarik mengomentari apa yang dilakukan ofisial, itu bukan tugas saya. Saya pikir penonton ingin melihat Takam terjatuh dan tidak sadarkan diri, dan itulah yang sedang saya upayakan," kata Joshua lagi.
Joshua sebetulnya tidak tampil dominan pada duel melawan Takam.
Dia bahkan sempat mengalami patah hidung setelah mengalami benturan keras dengan kepala Takam pada ronde kedua.
Namun begitu, Joshua sama sekali tidak menunjukkan penurunan performa.
Sebaliknya, dia malah balas melukai area mata kiri Takam pada ronde keempat.
(Baca juga: Anthony Joshua Baru Merasa Jadi Juara Setelah Kalahkan Wladimir Klitschko)
Setelah itu, kedua petinju saling berbalas pukulan hingga ronde kesembilan.
Memasuki ronde ke-10, Joshua tampil lebih baik.
Dia bertubi-tubi melayangkan pukulan ke arah Takam, sementara sang lawan yang berusia 36 tahun tampak kesulitan menemukan celah untuk membalas serangan Joshua.
Dengan kemenangan ini, Joshua dipastikan mempertahankan sabuk juara kelas berat versi WBA dan IBF miliknya.
Selain itu, petinju asal Watford yang berusia 28 tahun tersebut juga sukses menjaga rekor tak terkalahkan dalam 20 pertarungan.
Sementara itu, Takam yang merupakan petinju kelahiran Kamerun dan berkewarganegaraan Prancis kini menerima dua kekalahan dari 20 duel.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar