Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjuarai superseries Ppemier Indonesia Terbuka, Juni lalu.
Mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang membawa pulang medali emas pada Kejuaraan Dunia Bulu 2017, Agustus lalu.
Perjalanan mulus di level tertinggi, tak membuat Tontowi/Liliyana mulus di level superseries.
Mereka harus bisa membuktikan diri di Super Series Prancis Terbuka, yang digelar di Stade Pierre de Courbertin, Paris, Prancis, 24-29 Oktober.
Nama Tontowi/Liliyana tercatat sebagai pemain terakhir Indonesia yang menjadi kampiun di Paris, pada 2014. Dengan begitu, memori indah pada 2014 tentu ingin diulangi mereka.
Perjalanan Tontowi/Liliyana di Kota Cahaya itu mulus pada babak pertama.
Baca juga:
Pada babak kedua, Tontowi/Liliyana sukses mengalahkan pasangan potensial asal Rusia yang berhasil lolos dari babak kualifikasi, Ivan Sozonov/Evgeniya Kosetkaya, dengan skor 21-16, 17-21, 21-16, Kamis (26/10/2017).
Kini, peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu akan bertemu dengan pasangan asal Negeri Tetangga, Malaysia, yakni Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
"Semua pemain punya kans yang sama untuk juara. Begitu pun dengan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing. Jika Owi/Butet (sapaan akrab Tontowi/Liliyana) mengeluarkan kemampuan maksimal, saya yakin memori indah 2014 berada di tangan Owi/Butet," ucap pelatih kepala ganda campuran nasional, Richard Mainaky, kepada JUARA.
Pertandingan dipastikan akan berlangsung panas. Kedua pasangan tercatat sudah pernah bertemu dua kali yaitu pada Indonesia Terbuka dan Australia dengan rekor imbang 1-1.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar