Indonesia belum berhasil mengirim wakil tunggal putra pada babak perempat final Kejuaraan Dunia Junior 2017 yang berlangsung 17-22 Oktober di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Dua atlet yang tersisa pada babak 16 besar sama-sama harus menerima kekalahan dari masing-masing lawannya.
Alberto Alvin Yulianto terhenti seusai berhadapan dengan unggulan enam asal Jepang, Kodai Naraoka, dengan skor 16-21, 15-21.
Setelah Alvin, Muhammad Rehan Diaz kalah dari unggulan dua, Lakshya Sen (India), dengan skor 12-21, 12-21.
"Target awal memang tunggal putra ini bisa menembus ke semifinal. Namun, kita lihat sendiri dari negara-negara seperti India, Jepang, Thailand, Taiwan, mereka punya kualitas yang lebih matang dan jam terbang yang lebih tinggi," kata pelatih tunggal putra junior Indonesia, Harry Hartono.
"Saya perhatikan sejak dua tahun lalu, mereka sudah punya kualitas yang lebih baik. Sementara itu, yunior Indonesia bisa dibilang kalah start. Jadi, ke depannya kami akan berusaha untuk meningkatkan penampilan agar lebih baik," ucap Harry.
Jika lolos ke perempat final, Alvin dan Rehan akan berhadapan untuk memperebutkan tiket semifinal.
"Kalau pressure, saya rasa tidak terlalu. Kami selalu ada evaluasi dan komunikasi setiap hari dan mereka tidak tertekan dengan lawan. Tapi, memang faktor kualitas mereka saja yang harus ditingkatkan," ujar Harry.
Baca juga:
- Gagal Menangi Duel Sengit, Jonatan Christie Angkat Kaki dari Denmark Terbuka
- Jadwal MotoGP Australia 2017
- Kemenpora Gelar Rapat Perdana Pasca-pembubaran Satlak Prima
"Dua hal yang harus ditingkatkan ialah jam terbang latihan dari segi peningkatan kekuatan fisik dan jam terbang pertandingan. Semakin sering mereka bertanding semakin banyak masalah yang mereka hadapi. Artinya, kemampuan mencari solusi juga semakin bagus," ucap Harry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar