Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama Jepang dan Filipina untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023.
Ajang tersebut rencananya akan digelar di Istora Senayan yang biasa dipakai untuk pertandingan bulu tangkis.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menilai fasilitas yang ada di Istora Senayan sudah menunjang untuk penyelenggaraan laga bola basket.
"Namun, memang perlu ada perbaikan tambahan bangunan karena tinggi para pemain basket kan ada yang dua meter," kata Erick.
Baca juga:
- Ditinggal Hayward, Celtics Telan Kekalahan dari Cavaliers
- Baru Main 5 Menit, Gordon Hayward Alami Patah Pergelangan Kaki
"Meski begitu, secara kapasitas stadion sudah cukup. Untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Bola Basket, perlu ada tambahan 20 persen lagi," ucap dia menambahkan.
Erick menyebutkan bahwa Indonesia dan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) sudah dua kali melakukan pertemuan terkait pengajuan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023.
Sementara itu, Ingo Weiss selaku salah satu anggota komisi FIBA menilai bahwa Indonesia sudah bekerja secara optimal untuk menjadi tuan rumah.
"Saya datang ke sini pada awal Mei lalu. Saat kembali sekarang, saya mendapat sedikit kejutan bahwa Indonesia telah bekerja maksimal. Mereka seperti bekerja selama 24 jam sehari," tutur Weiss.
"Saya tak bisa bilang sekarang, tetapi jika Indonesia menjadi tuan rumah, tentunya mereka akan terus mengembangkan diri," ujar Weiss.
Sebelum digunakan untuk kejuaraan dunia bola basket, Istora Senayan juga akan dipakai sebagai salah satu venue Asian Games 2018.
BritAma Arena di Kelapa Gading sempat menjadi opsi untuk menyelenggarakan laga bola basket Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023.
Akan tetapi, setelah Erick berunding dengan pihak FIBA, pilihan akhirnya jatuh ke Istora Senayan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar