Pebasket legendaris Amerika Serikat sekaligus pemilik klub Charlotte Hornets, Michael Jordan, mengkritik soal persaingan NBA masa kini yang dinilai sudah tidak kompetitif lagi.
Beberapa klub saling berlomba merekrut pebasket bintang. Alhasil, kompetisi memiliki "tim super", dan hal itu dianggap bisa merusak keseimbangan NBA.
"Saya pikir ini akan mencederai aspek keseluruhan liga dari sudut pandang yang kompetitif. Anda akan melihat satu atau dua tim hebat, sedangkan 28 tim lainnya akan menjadi sampah," kata Jordan dalam sesi wawancara di majalah Cigar Aficionado.
"Mereka (28 tim) akan kesulitan untuk bertahan di lingkungan bisnis," kata Jordan menjelaskan.
Salah satu yang dianggap sebagai tim super NBA adalah Golden State Warriors. Mereka mendapatkan predikat itu setelah mendatangkan Kevin Durant pada 2016.
Seolah tak mau ketinggalan, Oklahoma City Thunder juga menggaet Carmelo Anthony dan Paul George. Kedua tergabung bersama Russell Westbrook.
Hal serupa dilakukan oleh Houston Rockets. Mereka mendatangkan Chris Paul dan akan berduet dengan James Harden.
Kekhawatiran Jordan terhadap iklim persaingan NBA tak terlepas pula dari kiprah klubnya, Hornets, yang tercatat baru dua kali melewati babak pertama play-off sejak musim 2000-2001.
Sebagai pebasket legendaris, Jordan tercatat pernah memenangi enam gelar NBA dalam kurun waktu 15 musim.
Jordan pernah menjuarai NBA 1995-1996 bersama Chicago Bulls berkat 72 kemenangan. Jumlah kemenangan itu sempat menjadi rekor tertinggi dalam satu musim kompetisi.
Rekor tersebut kemudian dipecahkan oleh Warriors pada 2016, tetapi mereka gagal menjadi juara karena kalah dari Cleveland Cavaliers pada babak final.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Cigar Aficionado |
Komentar