Pebalap McLaren-Honda, Fernando Alonso, terkena penalti mundur 35 posisi start pada GP Jepang karena mengganti komponen power unit. Hal ini membuat pihak Honda merasa sangat malu.
Alonso sebenarnya mampu menempati urutan ke-10 pada sesi kualifikasi 3 (Q3), Sabtu (7/10/2017). Namun, akibat hukuman tersebut, dia bakal start dari posisi paling belakang.
Honda terpaksa mengganti power unit ketimbang melakukan perbaikan karena ada kebocoran hidrolik pada mesin mobil Alonso pasca-sesi latihan yang berlangsung Jumat (6/10/2017).
Baca juga:
- Pole Position GP Jepang Lengkapi Dominasi Lewis Hamilton pada Kualifikasi
- Daniel Ricciardo Berharap Red Bull Lebih Kompetitif pada Balapan GP Jepang
"Saya merasa sangat malu," kata Bos Honda, Yusuke Hasegawa, yang dikutip JUARA dari Motorsport.
"Kami tidak mengalami kerusakan mesin, tetapi beberapa kebocoran hidrolik. Hal itu bisa kami atasi jika memiliki waktu yang cukup, tetapi nyatanya tidak. Itulah sebabnya kami perlu mengganti mesin," kata Hasegawa.
Sepanjang kalendar balap 2017, McLaren-Honda sudah dua kali melakukan pergantian mesin pada mobil Alonso.
PODIUMS IN JAPAN (CURRENT GRID)
7 different drivers
7 for Vettel #JapaneseGPpic.twitter.com/ddvIdD6tOz
— Formula 1 (@F1) October 8, 2017
Persoalan ini diakui Direktur McLaren, Eric Boullier, sebagai sesuatu yang membuat pihaknya frustrasi karena akan memengaruhi persiapan balapan.
Alonso juga tak menampik bahwa balapan GP Jepang akan berlangsung sangat sulit baginya. Terlebih lagi, semua tikungan di Sirkuit Suzuka memiliki karakter berkecepatan tinggi.
"Kami memerlukan kecepatan untuk melewati mobil lain di lintasan lurus, dan biasanya kami tak memiliki daya untuk melakukannya. Jadi, ini akan menjadi balapan yang kompleks," tutur dia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar