Keluarnya GP Malaysia dari kalender balap Formula 1 (F1) pada musim ini sebetulnya berimbas kepada ketersediaan slot bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menjadi tuan rumah balapan baru.
Namun, hal tersebut sepertinya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Dilansir dari Motorsport, bos F1 Bernie Ecclestone sempat mengatakan bahwa dia bisa saja meraih kesepakatan dengan Vietnam, yang beberapa waktu lalu mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah balapan F1.
Akan tetapi, penilaian Ecclestone tentang jumlah balapan F1 di Asia yang sudah cukup banyak, menggugurkan wacana tersebut.
Baca juga:
- Bonus Peraih Medali Emas Asian Games 2018 Capai Rp 1 Miliar
- Pujian David Jacobs untuk Kecepatan Pencairan Bonus ASEAN Para Games 2017
Padahal, menurut kesepakatan antara F1 dan FIA, jumlah maksimal seri balap dalam satu musim ialah 25.
Artinya, masih ada empat slot yang bisa saja diisi oleh tuan rumah baru, termasuk Vietnam yang mewakili Asia Tenggara.
Berbeda dengan respons yang diberikan Ecclestone, ambisi Vietnam untuk menjadi tuan rumah balapan F1 justru mendapat sambutan positif dari Commercial Chief F1 Sean Bratches.
Bratches mengaku menginginkan lebih banyak balapan di jalanan kota-kota besar di Asia seperti pada balapan GP Singapura.
Selain Vietnam, China juga dilaporkan berminat menjadi tuan rumah balapan F1 selain di Shanghai.
GP Malaysia sebetulnya masih punya kontrak satu tahun lagi dengan FIA, tetapi pengeluaran yang tidak sebanding dengan pendapatan memaksa pemerintah dan pihak penyelenggara menarik partisipasi setahun lebih awal.
Pengunduran GP Malaysia ini tentu memberi kerugian bagi para penggemar balapan F1 di kawasan Asia Tenggara. Praktis, kini para pencinta F1 dari ASEAN tinggal bergantung kepada GP Singapura.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar