Provinsi Bangka Belitung (Babel) berniat menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis karena cabang olahraga ini dicintai masyarakat Indonesia.
Hal tersebut diutarakan Gubernur Erzaldi Rosman Djohan dalam pertemuannya bersama Wakil Ketua Umum I/Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti, dan lainnya.
"Kami ingin menawakan kepada PBSI dalam hal pengembangan olahraga. Salah satu visi kami adalah masyarakatnya cinta olahraga, gemar beraktivitas olahraga, dan mewujudkan sport tourism," kata Erzaldi seperti dilansir JUARA dari Badmintonindonesia.
"Olahraga dijadikan wisata, ditambah lagi, masyarakat kami sangat antusias dengan bulu tangkis. Tetapi, belum ada yang sampai berniat menjadi atlet berprestasi. Untuk itu, kami ingin memotivasi mereka," kata Erzaldi
Potensi Bangka Belitung dalam keindahan alamnya pun sudah bukan hal baru. Provinsi yang memiliki lebih dari 900 pulau ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit turis domestik maupun mancanegara.
"Berkaitan dengan fasilitas, kami menawarkan diri untuk tuan rumah PON 2024 dan sudah dinilai oleh panitia PON, mencapai tahap 50 persen. Khusus untuk bulu tangkis, kami punya venue basket dan bisa digunakan untuk bulu tangkis dan sudah memenuhi persyaratan," ujar Erzaldi.
Bangka Belitung memiliki GOR Sahabudin dengan kapasitas penonton sebanyak 3.000 hingga 3.400 penonton.
Baca juga:
- Peserta Training Camp Kejuaraan Dunia Junior Bersiap Ikuti Turnamen Mini
- Goh Liu Ying Pastikan 'Comeback' dengan Tandem Baru
- Nilai Sponsor Viktor Axelsen Sentuh Angka Jutaan Dollar
Sementara itu, PBSI menyambut baik niat Bangka Belitung dalam mendukung perkembangan bulu tangkis Tanah Air.
"Kami berterima kasih dan mengapresiasi niat Bangka Belitung yang ingin berkontribusi dalam penyelenggaraan turnamen bulu tangkis. Kalau memang sarana dan prasarana memadai, tentunya sangat bagus jika turnamen bulu tangkis dapat tersebar di daerah-daerah di seluruh Indonesia," ujar Alex.
"Pengajuan ini tentu akan kami survey terlebih dahulu, terutama dalam kaitan sarana dan prasarana. Untuk event internasional, bahkan harus memenuhi standard dari BWF (Badminton World Federation)," ujar Alex.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar