Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peserta Training Camp Kejuaraan Dunia Junior Berbagi Pengalaman di Education Class

By Delia Mustikasari - Minggu, 1 Oktober 2017 | 13:34 WIB
Kasubid Pengembangan Prestasi dan Sport Science PP PBSI Basri Yusuf memberikan materi dalam kelas edukasi bagi peserta training camp kejuaraan dunia junior di GOR Djarum Magelang, Minggu (1/10/2017).
BADMINTON INDONESIA
Kasubid Pengembangan Prestasi dan Sport Science PP PBSI Basri Yusuf memberikan materi dalam kelas edukasi bagi peserta training camp kejuaraan dunia junior di GOR Djarum Magelang, Minggu (1/10/2017).

Jelang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 9-22 Oktober panitia secara khusus menggelar training camp di GOR Bulu Tangkis Djarum, Magelang pada 23 September hingga 5 Oktober.

Setelah mendapat latihan teknik, fisik, dan mendapat teori dari latihan, pelatih dan official pun berbagi pengalaman di education class pada 29-30 September.

Kasubid Pengembangan Prestasi dan Sport Science PP PBSI Basri Yusuf menjadi narasumber dalam education class kali ini.

Setelah berbagi tips mengenai jenis latihan untuk memperkuat fisik pada class education sebelumnya, kali ini pelatih PB Djarum itu berbagi pengalaman mengenai bagaimana mempersiapkan atlet hingga evaluasi penampilan atlet.

"Program hari ini adalah coaching process. Saya berbagi pengalaman bahwa proses melatih itu tidak gampang. Seperti roda berputar, satu siklus putaran itu akan ada progress," kata Basri seperti dikutip JUARA dari Badmintonindonesia.org.

"Melatih terdiri dari lima tahapan yaitu analisa gap di mana kita melakukan observasi terhadap atlet. Setelah observasi, akan ada persiapan, perencanaan, dan penilaian penampilan serta evaluasi untuk kembali melakukan analisa gap untuk siklus berikutnya," ujar Basri.

Baca juga:

Dalam proses melatih, Basri menuturkan bahwa evaluasi pelatihan ini bisa dibuat dalam jangka pendek atau jangka panjang.

"Rangkaian dari lima proses tadi menjadi sebuah siklus. Hal ini bisa dibuat sebagai target jangka pendek, mulai per turnamen, pertiga bulan atau satu tahun. Sementara itu, untuk jangka panjang bisa per-empat tahun," ucap Basri.

Salah satu proses yang paling penting dari lima tahapan ini adalah perencanaan. Menurut Basri, ada tiga hal yang menjadi poin penting saat perencanaan. Tiga hal tersebut adalah turnamen apa yang akan diikuti, target, dan prosesnya yang harus dilalui.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X