Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017 akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 9-22 Oktober. Turnamen ini memperebutkan Piala Suhandinata di nomor beregu campuran dan Piala Eye Level di nomor perorangan.
Jelang kejuaraan dunia, panitia secara khusus menggelar training camp 2017 di GOR Bulu Tangkis Djarum, Magelang pada 23 September hingga 5 Oktober.
Sebanyak tujuh negara hadir dan mengikut berbagai rangkaian acara training camp tersebut.
"Kami ingin mengajak para pemain dari negara-negara lain untuk berlatih dan bertanding dalam suasana persahabatan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadi pelopor pengembangan bulu tangkis ke seluruh dunia," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin.
Christian Hadinata bersama sejumlah pelatih dari PB Djarum akan menjadi mentor bagi para pebulu tangkis junior selama kegiatan training camp. Para peserta sudah menunjukkan kemampuan selama training camp.
"Antusiasme mereka bagus, program latihan apa pun mereka selesaikan dengan antusias. Mereka benar-benar ingin belajar karena bulu tangkis di negara mereka tidak sepopuler di negara Asia," ucap pelatih Djarum, Puri Setyo Indra.
"Mereka juga bermain merangkap, tunggal, ganda bahkan ganda campuran. Selama training camp ini kami berikan menu latihan tunggal sendiri, ganda juga sendiri," ujar Puri.
Menurut Puri, dari segi teknik ada beberapa pemai yang memiliki kemampuan bagus. Namun, porsi latihan mereka tidak seperti di Indonesia.
"Mereka hanya berlatih sehari sekali. Harusnya mereka nanti bisa bersaing, tinggal butuh jam terbang, dan sparring saat latihan," kata Puri.
Baca juga:
- Ferrari Dominasi Sesi Latihan Ketiga GP Malaysia
- Lee Chong Wei Bebas Pilih Turnamen yang Akan Diikuti
- Bos Toro Rosso: Sean Gelael? Kita Lihat Saja pada 2019
Tak hanya di dalam lapangan, para peserta training camp diajak untuk lebih mengenal budaya dan sejarah Indonesia.
Pada Kamis (28/9/2017), peserta diajak untuk mengunjungi candi terbesar di dunia yakni Candi Borobudur.
Candi yang terdiri dari 10 tingkat dan berukuran 123 x 123 meter ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta. Salah satunya bagi Hristomira Popovska (Bulgaria).
"Ini pertama kalinya saya datang ke Indonesia. Saya senang dengan suasana di sini, meskipun memang latihannya lebih berat dibanding saya biasa berlatih, tetapi saya mendapat kesempatan melihat candi dan mengunjunginya membuat saya sangat kagum. Ini pengalaman pertama bagi saya melihat Candi yang begitu cantik," ujarnya.
Setelah menjalani latihan hingga Minggu (1/10), peserta kemudian akan menjalani turnamen mini sesama peserta training camp pada 3-5 Oktober mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar