China akhirnya sepakat melanjutkan ikatan kerja sama dengan Formula 1 (F1) dalam menyelenggarakan balapan di Sirkuit Internasional Shanghai hingga 2020.
Kontrak lama antara F1 dan China memang akan habis pada tahun ini. Kedua belah pihak kemudian bersepakat menggelar balapan lagi untuk tiga tahun ke depan.
Kepastian tersebut diumumkan langsung oleh pemilik F1 Chase Carey pada Jumat (29/9/2017) pagi.
"Kami sangat senang telah mencapai kesepakatan yang membuat Grand Prix China Formula 1 berlanjut sebagai salah satu jadwal kejuaraan, setidaknya hingga tiga tahun lagi," kata Carey yang dikutip JUARA.net dari Motorsport.
Baca juga:
- Selain Sean Gelael, Rossa dan Anji Juga Bakal Meriahkan GP Malaysia
- Max Verstappen Kuasai Latihan 1 GP Malaysia
- Stephen Curry Menilai Ada yang Salah dengan Foto Cover Sports Illustrated Terkini
"China sebagai negara besar telah menunjukkan ketertarikan yang luar biasa terhadap olahraga ini dan kami yakin banyak potensi yang belum tergali di sini," tutur dia.
Kesepakatan anyar GP China muncul setelah F1 memperbarui kontrak dengan Singapura untuk menyelenggarakan balapan di sana hingga 2021.
China menggelar grand prix sejak 2004. Rencananya, Negeri Tirai Bambu akan menjadi tuan rumah pada seri kedua F1 2018 yang akan berlangsung pada 6-8 April.
Namun, perkembangan terbaru menyebutkan bahwa GP China bakal bertukar jadwal dengan GP Bahrain (13-15 April) setelah adanya ratifikasi dari FIA.
Jadwal GP China ditukar dengan GP Bahrain untuk menghindari hari libur nasional. Pada hari tersebut, penduduk Shanghai diyakini akan meninggalkan pusat kota.
Selain itu, perubahan tersebut juga mempertimbangkan aspek cuaca buruk.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar