Pebalap muda asal Prancis, Pierre Gasly, akan mencatat milestone personal dengan menjadi driver untuk tim Scuderia Toro Rosso pada GP Malaysia.
Kesempatan memacu jet darat pada lomba resmi Formula 1 (F1) didapat Gasly setelah kubu Toro Rosso memutuskan melakukan perubahan formasi pebalap.
Gasly diplot menjadi pengganti Daniil Kvyat (Rusia) yang dianggap Toro Rosso gagal menampilkan performa terbaiknya sepanjang musim 2017.
Jika ditarik ke belakang, minat pertama Gasly terhadap dunia olahraga sebetulnya bukan balap mobil.
Jauh berbeda dengan motorsport beroda empat ini, Gasly kecil justru sangat tertarik dengan sepak bola.
Baca juga:
Namun, siapa yang menyangka? Hanya karena dipinjami mobil gokart oleh Esteban Ocon, pebalap yang menggantikan Rio Haryanto di Manor Racing pada musim balap F1 2016, minat Gasly langsung berubah total.
"Ketika kami masih sangat kecil, mungkin sekitar tujuh atau delapan tahun, para orang tua kami sudah berteman," ucap Ocon yang dilansir JUARA.net dari Motorsport.com, Kamis (28/9/2017).
"Pada suatu hari, saat keluarga Gasly sedang berkunjung ke rumah kami, saya tengah bermain gokart dan dia bermain sepak bola. Lalu, ayah saya berkata, 'Kenapa kamu tidak mencoba gokart Esteban?'. Setelah itu, dia berhenti main sepak bola," kata pebalap Force India itu.
Gasly pertama kali menerima kabar tentang kesempatan membalap pada ajang F1 bersama Toro Rosso melalui pesan singkat, Senin lalu.
Sejauh ini, juara GP2 2016 itu belum tahu berapa banyak seri balap yang akan didapatnya bersama sister team Red Bull Racing tersebut.
"Saya belum tahu berapa banyak balapan F1 yang akan saya dapat, belum ada yang bisa dikonfirmasikan," tutur Gasly.
Masuknya Gasly ke ranah F1, memastikan musim ini ada tiga pebalap Prancis yang berkompetisi pada ajang balap jet darat tersebut.
Sebelum Gasly, F1 2017 sudah lebih dulu diramaikan oleh dua pebalap Prancis lain, yakni Ocon dan Romain Grosjean (Haas).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar