Tim arung jeram putri Indonesia akan mengikuti Kejuaraan Dunia (World Rafting Championship) 2017 di Sungai Yoshino, Tokushima, Jepang, 3-9 Oktober mendatang.
Tim tersebut terdiri dari delapan orang berusia di atas 40 tahun dan akan berkompetisi dalam kategori Master. Mereka sudah berangkat ke Jepang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Kamis (28/9/2017) pagi.
Kedelapan orang itu adalah Veronica Moeliono (54), Amy Kadarhutami (53), Diah Bisono (52), Amalia Yunita (50), Mieranda Wimar (50), Tense Manalu (43), Sarah Sagita Harmoun (41). Satu sisanya, Inge Sianturi (43), menjabat sebagai manajer tim.
Persiapan matang sudah mereka lakukan demi mencapai prestasi gemilang. Mereka berlatih di bawah asuhan Andi Suherli di Citarik, Sukabumi sejak awal 2017.
Para atlet Indonesia yang akan berkompetisi di kategori master merupakan anggota pencinta alam di kampus mereka masing-masing. Mereka adalah atlet arung jeram Indonesia pada era 1980 dan 1990-an.
Pertemanan ini kemudian menghasilkan sinergi untuk membangun Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI). Sebagian menjadi pengurus, dan lainnya mengembangkan karier di disiplin petualangan lain.
Baca juga:
FAJI pun akhirnya berhasil membawa olahraga arung jeram menjadi lomba di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Kejuaraan Dunia ini merupakan seri lomba antarnegara anggota federasi arung jeram dunia (IRF).
Ada empat kategori yang dipertandingkan untuk sektor putra dan putri, yakni Master, Open, usia 23, dan usia 19.
Kategori paling bergengsi yakni Open. Pada kategori tersebut, para pedayung terbaik dari berbagai negara bisa bersatu.
Sementara itu, kategori Master mempertandingkan para pedayung senior yang sudah berusia 40 tahun.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar