5 Alasan untuk Nonton GP Malaysia 2017

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 27 September 2017 | 21:11 WIB
Pebalap Red Bull Racing,  Daniel Ricciardo, saat menjalani balapan GP Malaysia di Sirkuit Sepang Internasional, Minggu (2/10/2016).
MANAN VATSYAYANA/AFP PHOTO
Pebalap Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, saat menjalani balapan GP Malaysia di Sirkuit Sepang Internasional, Minggu (2/10/2016).

Ada banyak alasan bagi para penggemar ajang balap Formula 1 (F1) untuk menyaksikan GP Malaysia musim ini, baik secara langsung atau tidak.

Selain mendukung pebalap idola, setidaknya ada lima alasan kuat lain yang perlu diperhatikan menjelang balapan di Sirkuit Sepang Internasional, Selangor, Malaysia, 29 September-1 Oktober mendatang.

Apa saja?

1. Tensi tinggi Ferrari pasca-GP Singapura


Kedua pebalap Ferrari, Kimi Raikkonen (kanan) dan Sebastian Vettel, bertabrakan selepas start GP Singapura di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, Minggu (17/9/2017).(MANAN VATSYAYANA/AFP PHOTO)

Tim Ferrari meraih hasil buruk pada balapan GP Singapura setelah kedua pebalap mereka, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, terlibat insiden tak lama selepas start.

Insiden yang juga melibatkan Max Verstappen (Red Bull Racing) itu memastikan Ferrari pulang tanpa satu poin pun dan jarak poin Vettel dengan Lewis Hamilton (Mercedes) bertambah menjadi 28 poin.

Hingga balapan di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay usai, kubu Ferrari dilaporkan berada dalam tensi tinggi.

Baik Vettel maupun Raikkonen disebut-sebut saling tunjuk, sementara sang bos, Maurizio Arrivabene, menolak berbicara dengan media.

Akankah Ferrari meraih hasil positif di Sepang? Atau justru kondisi panas di dalam garasi Tim Kuda Jingkrak bakal mengulang hasil dua pekan lalu?

2. Kesempatan Pierre Gasly membuktikan diri


Pebalap ketiga Red Bull Racing, Pierre Gasly, akan menggantikan Daniil Kvyat di tim Scuderia Toro Rosso pada GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang Internasional, 29 September-1 Oktober 2017.(CRASH.NET)

Buruknya performa Daniil Kvyat (Rusia) sepanjang musim 2017 membuat tim Scuderia Toro Rosso melakukan perubahan formasi pebalap pada GP Malaysia.

Tak lagi menduetkan Kvyat dengan Carlos Sainz Jr, akhir pekan ini, sister team Red Bull Racing itu menunjuk Pierre Gasly (Prancis) sebagai pengganti Kvyat.

Gasly bukanlah sosok baru bagi kubu Toro Rosso maupun Red Bull. Mulai musim ini, juara GP2 2016 itu tercatat sebagai pebalap ketiga Red Bull.

Kabarnya, jika tampil oke dan memuaskan, Gasly bakal melanjutkan kesempatan mengikuti balapan F1 pada GP Jepang.

3. Seri balap F1 terakhir di Sepang


pebalap Mercedes AMG Petronas F1, Lewis Hamilton (kiri, depan) memimpin jalannya balapan GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang Internasional, Minggu (2/10/2016).(MOHD RASFAN/AFP PHOTO)

Sejak mulai masuk ke dalam kalender F1 pada 1999, GP Malaysia kerap dianggap sebagai salah satu seri balap paling menantang.

Hal ini pun diakui pebalap Mercedes asal Inggris Raya, Lewis Hamilton.

Namun, buruknya pendapatan yang dicatat dari tahun ke tahun memaksa pihak penyelenggara dan pemerintah Malaysia memikirkan ulang masa depan balapan di Sirkuit Sepang Internasional ini.

Setelah melalui sejumlah diskusi, pihak penyelenggara dan pemerintah Malaysia memastikan seri balap musim ini adalah yang terakhir.

4. Lewis Hamilton siap hapus memori buruk


Pebalap Mercedes AMG Petronas F1, Lewis Hamilton, mengecek mobilnya setelah mengalami kerusakan mesin yang menyebabkan dia gagal finis pada GP Malaysia 2016.(C.L.DONALD LIM/AFP PHOTO)

Musim lalu, hasil buruk dicatat Lewis Hamilton (Mercedes), yang tengah bersaing ketat dengan rekan setimnya, Nico Rosberg, dalam perburuan gelar juara dunia F1.

Tak disangka-sangka, Hamilton terpaksa retired karena mesin jet daratnya mengalami kerusakan parah.

Musim ini, Hamilton bertekad menjaga tren kemenangannya dengan menghapus memori buruk tahun lalu di Sepang.

Pasca-jeda musim panas, Hamilton memang tampil oke. Dia menyapu bersih kemenangan pada tiga seri balap terakhir.

5. Fernando Alonso dan kontrak baru


Pebalap McLaren asal Spanyol, Fernando Alonso, sedang menunggu sesi balapan GP Hongaria di Hungaroring, Budapest, 30 Juli 2017.(ANDREJ ISAKOVIC/AFP)

Sejak pertengahan musim ini, kabar yang paling sering dibicarakan ialah masa depan Fernando Alonso di McLaren.

Dengan hasil yang kurang memuaskan bersama pabrikan mesin Honda, Alonso memang santer disebut-sebut bakal meninggalkan McLaren.

Namun, setelah McLaren memilih menggandeng Renault untuk menghadapi musim 2018, sepertinya kabar tersebut akan mengalami perubahan.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : crash.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X