Jika dilihat sekilas, Menaser Meriba Num, memiliki kondisi fisik yang prima dan gagah. Namun, sebenarnya dia memiliki kekurangan dalam hal penglihatan.
Menaser merupakan atlet renang para games Indonesia yang lahir di Jayapura, Papua, pada 8 Mei 1996. Orangtuanya berprofesi sebagai nelayan.
Sejak lahir, dia mengalami gangguan yang membuat penglihatannya kabur meski hanya dalam jarak pandang satu meter.
"Pandangan mata saya sangat lemah. Ini terjadi sejak saya dilahirkan, bahkan dokter pun mengatakan sudah tak bisa disembuhkan," kata Menaser.
Baca juga:
- Agus Prayogo Berharap Dapat Rekan Berlatih untuk Hadapi Asian Games 2018
- David dan Komet Selangkah Lagi Raih Emas ASEAN Para Games 2017
- Ketika Agus Prayogo Curhat tentang Buruknya Fasilitas Latihan
Meski demikian, keterbatasan itu tak menghalangi Menaser untuk menorehkan prestasi di dunia olahraga.
Pada ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Menaser berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga renang nomor 100 meter gaya bebas putra kategori S12, Selasa (19/9/2017).
Atlet kelahiran Jayapura, Papua itu menyabet medali emas berkat catatan waktu 1 menit 5,98 detik, mengungguli Julius (Malaysia) serta Bui Van Tinh (Vietnam).
"Sebenarnya saya tak ditargetkan sama sekali di nomor ini. Puji Tuhan, saya tak menyangka bisa juara. Padahal saat latihan, waktu terbaik saya cuma 1 menit 9 detik," tutur Menaser.
"Di ASEAN Para Games Singapura 2015, saya meraih perak di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas. Sekarang, saya ingin memperbaikinya menjadi emas," ujar Maneser yang pada APG 2013 mendapat medali emas nomor 50 meter gaya bebas.
Menaser mengaku raihan medali emas pada APG 2017 menjadi modal penting untuk mengikuti Asian Para Games 2018 di Jakarta.
Melalui prestasi di olahraga pula, Menaser juga berharap bisa mengangkat roda kehidupan keluarganya.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | MEDIA CDM APG |
Komentar