Pelari nasional, Agus Prayogo, berharap mendapatkan rekan berlatih alias sparring partner demi mencapai target medali emas pada Asian Games 2018.
Hal itu, ujar Agus, hanya bisa diwujudkan di luar negeri.
"Kelemahan saya, kalau di Indonesia, saya tidak punya partner latihan dan terpaksa latihan sendiri," ucap Agus.
"Partner latihan itu sangat berpengaruh karena maraton itu kan main volume dan jarak. Seminggu bisa 200 kilometer. Partner itu fungsinya memacu kita saat berlatih. Kalau latihan sendiri jenuh juga," ujar dia.
Sejauh ini, Agus masih menanti Surat Keputusan (SK) dari pemerintah untuk melakukan try out ke luar negeri.
Baca juga:
- Sambangi Palembang, Program Jr NBA Beri Pelatihan untuk Guru dan Atlet Sumsel
- Jalani Balapan Sengit, Dimas Ekky Finis Ke-4 pada CEV Jerez
Seraya menunggu turunnya SK, Agus pun menjaga kemampuannya dengan berlatih jogging dan mengikuti sejumlah lomba lari nasional, terutama maraton.
Strategi ini diharapkan Agus dapat membantu untuk mempersiapkan diri jelang melakoni program baru untuk ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Benua Asia tersebut, Agus hanya akan turun pada satu nomor lomba.
Kemungkinan besar, Agus akan turun pada nomor maraton yang merupakan spesialisasinya.
"Tentunya perlu diskusi dulu antara pelatih dan PB PASI. Anjurannya sih, satu nomor spesialisasi saja. Mungkin ya maraton," kata Agus.
"Saya pribadi penginnya di maraton. Soalnya kalau di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter, negara-negara seperti Bahrain dan Qatar menggunakan atlet naturalisasi. Jadi, peluang saya lebih besar di maraton. Di maraton, segala kemungkinan bisa terjadi," ujar pelari 32 tahun itu.
Pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 yang berlangsung bulan lalu, Agus tampil dalam tiga nomor lomba, yakni maraton, 10.000 meter, dan 5.000 meter.
Dia meraih medali emas untuk nomor 10.000 meter, perak pada nomor maraton, dan perunggu untuk nomor 5.000 meter.
| Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
| Sumber | : | - |
Komentar