Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Yayuk Basuki dan Tamarine Tanasugarn Kembali Berduel

By Yakub Pryatama - Kamis, 14 September 2017 | 21:48 WIB
Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, menerima foto kenang-kenangan dari Wakil Presiden WTA Melissa Pine pada acara coaching clinic WTA Future Stars di Akademi Tenis Yayuk Basuki miliknya di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016). Yayuk jadi salah satu duta PON 2016 Jabar.
WTA
Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, menerima foto kenang-kenangan dari Wakil Presiden WTA Melissa Pine pada acara coaching clinic WTA Future Stars di Akademi Tenis Yayuk Basuki miliknya di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016). Yayuk jadi salah satu duta PON 2016 Jabar.

Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, kembali ke lapangan untuk menjalani laga ekshibisi dengan mantan bintang tenis asal Thailand, Tamarine Tanasugarn, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 14 September 2017.

Duel ini terjadi karena Yayuk dan Tanasugarn kini berperan sebagai ambassador pada program WTA Future Stars Clinic 2017.

Laga kedua legenda Asia Tenggara tersebut diperuntukkan untuk membagi pengalaman kepada 30 anak-anak yang di antaranya berasal dari Yayasan Rumah Piatu Muslim.

Tak hanya bertanding dan berbagi pengalaman, Yayuk dan Tanasugarn juga mengajari teknik-teknik dasar kepada anak-anak. 

"Saya senang bisa datang dan diundang untuk membagi pengalaman pada anak-anak Indonesia. Saya seperti di rumah sendiri ketika berada di Jakarta," tutur Tanasugarn saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta.

"Saya melihat anak-anak Indonesia memiliki semangat luar biasa saat bermain tenis. Itu sangat menggembirakan," ucap Tanasugarn lagi.

Selain itu, dipilihnya Jakarta menjadi tuan rumah program WTA karena Indonesia dinilai sedang berusaha untuk meningkatkan kepekaan anak-anak di Nusantara untuk bermain tenis.

Yayuk mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak pemain yang potensial untuk bisa menjadi petenis profesional. Namun, kurang adanya turnamen berskala nasional membuat petenis-petenis daerah tak bisa muncul ke permukaan dan bersaing di level internasional.

Senada dengan Yayuk, menurut Tanasugarn, kurang populernya tenis di Indonesia seharusnya tidak menjadi halangan bagi negeri ini untuk memajukan olahraga tersebut.

"Indonesia jika diasah terus akan bisa bersaing dengan negara unggulan lain," ucap Yayuk.

"Meski membutuhkan waktu, tetapi jika dijalani program pelatihan yang benar, prestasi akan datang dengan sendirinya," kata Tanasugarn menimpali.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X