Panitia Pelaksana Asian Games 2018. (INASGOC) memiliki dua misi melalui penyelenggaraan test event menuju Asian Games 2018 bertajuk Indonesia Squash Junior 2017 yang berlangsung, 10-16 September di Siliwangi Squash Center, Bandung, Jawa Barat.
Ajang yang diikuti para atlet muda ini tak hanya menjadi arena uji coba pelaksanaan pertandingan dan kesiapan panita pelaksana dari PB PSI (Persatuan Squash Indonesia), namun juga menjadi ajang pembinaan.
"Dari lima test event menjelang Asian Games 2018 semua punya tujuan prestasi dalam hal peningkatan tingkat kompetisi para atlet. Paling tidak, jika atlet yunior diberi kesempatan dengan disediakan turnamen, mereka bisa menunjukkan prestasi," kata Ketua INASGOC Erick Thohir.
Hal ini dibuktikan lewat keberhasilan squash muda asal Jawa Tengah, Satria Bagus Laksana yang melaju ke babak final tunggal putra.
Baca juga:
Pada babak semifinal, Satria mengalahkan wakil Malaysia, Muhammad Shaqil Imran, dengan skor ketat 9-11 11-5 11-9 14-11, sekaligus memperlihatkan bahwa atlet Indonesia mampu menyamai atlet Negeri Jiran yang memiliki peringkat lebih tinggi daripada Indonesia.
"Ini kesempatan berharga karena saya dapat kesempatan dan bangga dapat membela nama Indonesia. Saya kian termotivasi dan akan berlatih lebih keras lagi agar dapat masuk ke pelatnas Asian Games yang masih setahun lagi," ucap Satria.
Selanjutnya pada babak final, Satria yang merupakan unggulan ketiga mengalahkan unggulan pertama Afy Luqman Bin Noor Affendy (Malaysia) dengan skor 11-8 11-8 11-0.
Setelah menyelesaikan nomor tunggal putra dan putri, squash akan mempertandingkan nomor beregu putra dan putri. Rabu (13/9/2017).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar