Panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) mendukung Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memperjuangkan nomor speed world record untuk digelar pada Asian Games 2018, 18 Agustus-2 September mendatang.
Dari segi prestasi, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 juga sudah diperhitungkan di kancah Asia dan dunia.
"Saat ini, panjat tebing Indonesia sudah diperhitungkan. Cabang ini tidak hanya dipertandingkan pada Asian Games, tetapi juga Olimpiade 2020 di Tokyo. Saya harap dari test event ini tidak hanya sukses dalam hal penyelenggaraan, tetapi juga sukses administrasi, dan sukses prestasi," ujar Sekjen INASGOC Eris Herryanto
Selaras dengan komentar Eris, Sapto Hardiono selaku Sekjen FPTI menyebutkan bahwa prestasi Indonesia di Asia sudah unggul dibandingkan negara Asia lainnya di nomor speed world record.
"Indonesia pernah mengalahkan pemegang rekor dunia dari Rusia," ujar Sapto.
Saat ini, pesaing terberat Indonesia di nomor tersebut berasal dari Iran dan Kazakstan.
Oleh karena itu, FPTI selaku panitia pelaksana panjat tebing telah mengusulkan dan memperjuangkan nomor speed world record dimainkan pada Asian Games 2018.
"Indonesia memiliki kans sangat besar untuk mendapatkan emas. Untuk itu, kami sedang memperjuangkan agar nomor ini dapat masuk pafa Asian Games mendatang," ucap Rudy Fitrianto, ketua pelaksana kejuaraan.
Sementara itu, pada pertandingan final nomor lead putri, medali emas diraih oleh Ndona Nasugian (Jateng), Widia Fujiyanti (Jabar) berhak atas medali erak, sedangkan Nur Alvita Rahma (DKI Jakarta) meraih medali perunggu.
Pada nomor boulder putra, atlet yang masuk ke babak final adalah Bim Sigrid (Jabar), M. Salim (Jatim), M. Marsudin (Jateng), Sutrisno (Jateng), Jasmico Pamumade (Jatim), dan Alfan Sandi Pramana (Jatim).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar