Sektor tunggal putra gagal menciptakan final sesama Indonesia pada nomor perorangan SEA Games 2017 yang digelar 26-29 Agustus.
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, bertemu dengan Khosit Phetradab (Thailand) pada partai final yang berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Malaysia, Selasa (29/8/2017).
Sebelumnya, Phetradab lolos ke final seusai menumbangkan tunggal putra Indonesia lainnya, Ihsan Maulana Mustofa, pada babak semifinal dengan skor 21-19, 23-21.
"Memang tidak bisa dijadikan alasan (gagalnya final sesama Indonesia). Tetapi, tidak bisa dipungkiri kondisi Ihsan sebetulnya kurang fit karena ada cedera otot perut setelah laga semifinal," kata pelatih kepala tunggal putra nasional, Hendry Saputra.
Baca juga:
- Tiba di Tanah Air, Tontowi/Liliyana Disambut Langsung Ketum PP PBSI
- Edi dan Rosyita Cedera, PBSI Akan Ubah Susunan Pemain dan Program Jangka Panjang
- Deni Alihkan Fokus ke Kejuaraan Dunia Setelah Raih Medali Emas SEA Games
"Cedera ini membuat dia tidak bisa mengeluarkan kekuatan dan kecepatan saat melawan Khosit sehingga tidak tampil maksimal," ujar Hendry.
Ihsan akhirnya berhak atas medali perunggu. Sementara itu, Jonatan meraih medali emas setelah menaklukkan Phetradab dengan 21-19, 21-10.
Secara keseluruhan, Indonesia mengoleksi dua medali emas dan empat medali perunggu. Hasil ini menempatkan Indonesia di peringkat kedua daftar perolehan medali.
Adapun Thailand menjadi juara umum setelah mengumpulkan empat medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu.
Sementara itu, tim tuan rumah Malaysia, berada di urutan ketiga dengan raihan satu medali emas, lima medali perak, dan dua medali perunggu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar