Pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjadi juara pada Kejuaraan Asia Junior, Juli lalu. Mereka membawa pulang satu-satunya medali emas untuk Merah Putih.
Atas prestasi tersebut, Rehan/Fadia pun mendapat apresiasi khusus dari Bakti Olahraga Djarum Foundation. Keduanya mendapatkan total bonus sebesar Rp 60 juta dan TV LED Polytron 43 inchi.
Mendapat bonus sebesar itu, lalu apa rencana Rehan dan Fadia? Pasangan ganda campuran penghuni pelatnas PBSI tersebut rupanya menjawab kompak untuk menabungkan hadiah tersebut.
"Hadiahnya paling ditabung saja untuk masa depan. Sama sebentar lagi kan Idul Adha, jadi buat kurban juga," kata Fadia.
"Sama dengan Fadia, uangnya mau saya tabung saja dan untuk membeli hewan kurban. Saya juga ingin bersedekah dan menyumbangkan ke masjid dari bonus ini," ucap Rehan.
Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengatakan Bakti Olahraga Djarum Foundation memiliki komitmen untuk memberikan apresiasi atas pencapaian para atletnya.
Baca juga:
- Hany Budiarti Jadi Debutan Pemain Timnas Voli Putri pada SEA Games 2017
- Berita Foto: Pelepasan Timnas Bola Voli Indonesia yang Akan Berlaga pada SEA Games 2017
- Johann Zarco Sudah Tiga Kali Kalahkan Rossi dan Vinales
Apresiasi tidak hanya diberikan kepada pemain di level senior, namun juga di setiap tingkatan usia, termasuk di level yunior.
Fung juga berharap penghargaan kepada Rehan/Fadia kali ini bisa memicu rekan-rekan sesama atlet lainnya untuk ikut berprestasi.
"Pemberian penghargaan ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap atlet PB Djarum yang mampu meraih prestasi di ajang bergengsi. Dengan harapan, ini menjadi pelecut motivasi, tidak hanya kepada Rehan dan Fadia, tetapi juga teman-teman dan pelapis di bawahnya,” tutur Fung.
Rehan/Fadia merebut medali emas seusai menumbangkan wakil Korea, Sung Seung-na/Ah Yeong-seong dengan skor 21-19, 19-21, 21-9. Gelar ini menjadi satu-satunya yang berhasil diraih oleh yunior Indonesia pada kejuaraan tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar