Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nasib Tragis Peraih Medali Perak Olimpiade 2004

By Susi Lestari - Selasa, 15 Agustus 2017 | 13:10 WIB
Gail Emms (kiri) dan Nathan Robertson dari Britania Raya saat berlaga di perempat final Olimpiade 2008 di Beijing melawan pasangan Korea Selatan, Lee Hyojung dan Lee Yongdae.
INDRANIL MUKHERJEE/AFP
Gail Emms (kiri) dan Nathan Robertson dari Britania Raya saat berlaga di perempat final Olimpiade 2008 di Beijing melawan pasangan Korea Selatan, Lee Hyojung dan Lee Yongdae.

Tiga belas tahun lalu, Gail Emms dan Nathan Robertson, disambut bak pahlawan usai meraih medali perak pada Olimpiade Athena 2004 oleh masyarakat Inggris.

Masyarakat Inggris sangat bangga dengan pencapaian pebulu tangkis di nomor ganda campuran tersebut.

Kemenangan Emms dan Robertson mewakili Britania Raya pun menjadi batu loncotan keduanya untuk meraih popularitas dan pekerjaan.

Pada tahun 2009, Emms pun pernah penjadi presenter acara TV dan radio reguler di Inggris.

Akan tetapi, roda kehidupan keduanya terus berputar.

Gail Emms yang tadinya disanjung-sanjung bak pahlawan, kini memiliki nasib yang menyedihkan.

Kehidupan mantan pebulu tangkis Inggris berusia 40 tahun itu hidup tanpa pekerjaan tetap.

Dilansir BolaSport.com dari Express, Emms mengalami kesulitan finansial dan mencari-cari pekerjaan.

Beberapa kali dia melamar pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri dan dua anak laki-laki.

"Saya memiliki besan hidup sekarang. Saya merasa gagal. Utang saya semakin banyak dan pihak bank (tempat Emms berutang) menagih terus-menerus," kata Gail Emms.


Gail Emms menceritakan kesulitan keuangan sejak pensiun dari bulu tangkis. (Express.co.uk)

Gail Emms pun mengenang masa kejayaannya saat menjadi atlet bulu tangkis.

"Keadaan ini sangat berbeda dari kehidupan saya sebelumnya. Saya melewati hari ke hari dengan tangisan dan terus berusaha untuk mencari uang. Saya pun menjual barang-barang pribadi saya," ujar Emms.

Tidak hanya itu, saking kesulitan mencari pekerjaan, Gail Emms mencoba mendaftar penjadi pelayan.

"Jika Anda melihat saya menjadi barista di Starbucks, jangan pikir saya sedang bercanda. Saya memang telah menjadi pelayan paru waktu di kedai kopi tersebut," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com, Express.co.uk


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X