Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Jonatan Christie, menjadi salah satu harapan Indonesia untuk mendulang gelar di nomor beregu dan perorangan pada SEA Games 2017 yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus mendatang.
Demi tampil maksimal pada pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut, Jonatan minta didampingi oleh kedua orangtuanya, Andreas Adi Siwa dan Marlanti Djaja saat berlaga.
"Saya meminta dukungan langsung orangtua. Mereka akan menonton langsung ke Malaysia untuk menambah motivasi saya saat bertanding di nomor perorangan," kata Jonatan di hall pelatnas, Cipayung, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Kegagalan pada Selandia Baru Terbuka 2017, 2-6 Agustus lalu menjadi momentum Jonatan untuk melakukan introspeksi diri menuju SEA Games.
Saat itu, dia terhenti pada babak kedua setelah dikalahkan wakil Hong Kong, Lee Cheuk Yiu, 17-21, 13-21. Lee akhirnya keluar sebagai juara pada turnamen tersebut.
"Saat di Selandia Baru, mental bertanding saya terganggu karena berstatus sebagai unggulan ketiga. Saya berusaha tidak merasa terbebani, tetapi tetap saja terpengaruh dan tidak bisa dibohongi," ucap Jonatan.
Jonatan mengakui bahwa tidak turunnya wakil Thailand, Tanongsak Saensoboonsuk, dan Chong Wei Feng (Malaysia) pada SEA Games mempermudah lajunya meraih medali emas. Namun, dia tidak mau lengah.
Baca juga:
"Kejadian di Selandia Baru saya jadikan pelajaran untuk SEA Games. Meski menjadi unggulan pertama, saya tidak mau terlalu memikirkan status tersebut. Lebih baik fokus dan menyiapkan strategi karena semua pemain punya peluang yang sama," tutur pemain berusia 19 tahun tersebut.
Jonatan juga mengikuti sesi dengan psikolog yang difasilitasi oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar