Pada musim perdananya di MotoGP, Marc Marquez (Repsol Honda Team), didiskualifikasi saat menjalani balapan GP Australia 2013 di Sirkuit Philip Island.
Ketika itu, MotoGP masih memakai ban Bridgestone (sekarang Michelin). Ban Bridgstone tidak bisa beradaptasi sempurna dengan aspal baru Sirkuit Phillip Island.
Demi keselamatan para pebalap, balapan yang semula dijadwalkan 27 putaran, dikurangi menjadi 19 lap. Selain itu, pebalap harus menjalani balapan flag-to-flag (berganti motor).
Mereka wajib masuk pit dan berganti motor dengan ban baru setelah menyelesaikan sembilan atau 10 putaran.
Marquez yang berada di grup paling depan masuk pit setelah lap ke-11. Hasilnya, bendera hitam berkibar disertai papan bernomor 93, tanda dia didiskualifikasi dari balapan.
"Kami belajar banyak dari GP Australia 2013 dan yang paling penting adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Marquez seperti dikutip JUARA dari Motorsport.
"Kuncinya adalah memiliki orang-orang yang kamu percaya di sisimu," ujar pebalap 24 tahun tersebut.
Marquez dan timnya benar-benar belajar dari pengalaman. Dari enam balapan flag-to-flag setelah itu, dia menenagi lima di antaranya.
Baca juga:
- Ketika Manusia Tercepat Se-Asia Tenggara Bertemu dengan Manusia Tercepat Sedunia
- Gagal Tes Doping, Finalis Prancis Terbuka 2012 Ini Dilarang Bertanding 2 Bulan
- Susy Susanti: Batalnya Bayu ke SEA Games Jadi Pelajaran untuk Semua Atlet
Lima balapan tersebut adalah GP Belanda 2014, GP San Marino 2015, GP Argentina 2016, GP Jerman 2016, dan GP Ceska 2017.
Dia gagal juara pada GP Aragon 2014. Marquez sempat terjatuh saat balapan dan akhirnya finis di urutan ke-13.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar