Pelari jarak menengah Inggris Raya, Mohamed Farah (Mo Farah), menyebut keberhasilannya meraih medali emas nomor 10.000 meter Kejuaraan Dunia Atletik 2017 menjadi akhir karier yang istimewa.
Farah pun berharap bisa menuntaskan perjalanan karier larinya dengan hasil yang sama pada nomor 5.000 meter (m).
"Lomba tadi (10.000 m) bukanlah lomba yang mudah. Saya melatih segalanya dan ini adalah perjalanan panjang," tutur Farah yang dilansir BBC, Sabtu (5/8/2017).
"Sungguh cara yang bagus untuk menyudahi karier saya di London. Ini akhir karier yang istimewa," kata Farah lagi.
Farah tampil sebagai pemenang nomor lari 10.000 m setelah finis pertama dengan catatan waktu 26 menit 49,51 detik di London Stadium, London, Inggris.
Dia mengalahkan Joshua Kiprui Cheptegei (Uganda) dan Paul Kipngetich Tanui (Kenya) yang berturut-turut finis di urutan kedua dan ketiga.
Baca juga:
- Usain Bolt Berpeluang Jadi Kepala Bisnis Puma di Kepulauan Karibia
- Presiden IAAF: Usain Bolt Sejajar dengan Muhammad Ali
Bagi Farah, raihan medali emas nomor lari 10.000 m pada kejuaraan dunia atletik tahun ini memastikan dia mencatat hat-trick.
Sebelumnya, Farah meraih emas untuk nomor yang sama di Moskow 2013 dan Beijing 2015.
Tampil di hadapan ribuan publik sendiri, Farah memang difavoritkan memenangi nomor lari 10.000 m.
Akan tetapi, bukan berarti lomba lari tersebut berjalan mudah bagi Farah. Sebaliknya, pelari 34 tahun itu nyaris terjatuh dua kali.
Salah satunya terjadi pada putaran terakhir. Menjelang 400 meter terakhir, Farah yang mendapat tekanan dari para rivalnya, sempat kehilangan keseimbangan dan nyaris terjatuh.
Namun, Farah masih bisa menyeimbangkan kembali posisi badannya. Dia lalu terus melaju hingga memenangi lomba dengan selisih 0,43 detik atas Cheptegei.
Farah akan kembali ke lintasan untuk mempertahankan gelar juara nomor lari 5.000 m pada Rabu (9/8/2017).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BBC |
Komentar