Bos tim Mercedes Toto Wolff menyebut strategi tukar posisi yang dilakukan kepada kedua pebalapnya, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, pada GP Hungaria, Minggu (30/7/2017), merupakan keputusan sulit.
Drama team order terjadi pada tim Mercedes ketika Hamilton meminta izin untuk melewati Bottas yang berada di depannya pada lap ke-46.
Permintaan Hamilton itu kemudian diamini Mercedes satu lap kemudian. Pada lap ke-47, Bottas yang semula berada di P3, turun ke P4 demi memuluskan ambisi rekan setimnya.
Melalui komunikasi radio, Bottas diberi tahu bahwa Hamilton akan mengembalikan posisi P3 apabila dia gagal melewati dua pebalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, yang berada di posisi 1-2.
LAP 47/70: And there it is...#HungarianGP pic.twitter.com/pym3mS0f19
— Formula 1 (@F1) July 30, 2017
Kesepakatan tersebut diakui Wolff sebagai sesuatu hal yang sulit karena ada potensi disalip oleh Max Verstappen (Red Bull Racing).
"Kami berdiskusi panjang secara internal tentang bagaimana kami bisa bergerak karena Verstappen semakin dekat. Kami tidak ingin kehilangan posisi podium dan keempat dalam kondisi apapun," ucap Wolff yang dilansir Crash.
Meski merasa telah mengambil keputusan yang sulit, Wolff menilai strategi tersebut bagus untuk tim. Dia juga meyakini bahwa begitulah seharusnya tim dan pebalap berkoordinasi.
Nice gesture, @LewisHamilton - well played #HungarianGP #F1 pic.twitter.com/JWxyOWHoXK
— Formula 1 (@F1) July 30, 2017
Hamilton pada akhirnya menyerahkan kembali posisi P3 ke Bottas di tikungan terakhir Hungaroring menjelang garis finis setelah gagal menyalip Raikkonen dan Vettel.
Akibat aksi sportifnya itu, selisih poin Hamilton dengan Vettel kembali melebar. Pasca-balapan GP Hungaria, Hamilton terpaut 14 poin dari Vettel (202 poin).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash |
Komentar