Perenang putri Mesir, Farida Osman, mencatat sejarah besar setelah berhasil meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia FINA di Budapest, Hungaria, Sabtu (29/7/2017).
Kendati cuma meraih medali perunggu dari nomor 50 meter (m) gaya kupu-kupu, Osman tetap membuat sejarah. Tak cuma bagi negaranya, Mesir, tetapi juga untuk benua Afrika.
Dilansir dari situs resmi FINA, Minggu (30/7/2017), Osman kini tercatat sebagai atlet Benua Afrika pertama yang mampu meraih medali pada Kejuaraan Dunia FINA.
Dia juga menjadi satu-satunya atlet Mesir yang pernah meraih medali pada kejuaraan dunia cabang olahraga apapun.
"Meraih medali adalah target dan tujuan saya sejak awal. Jadi, berhasil mewujudkannya berarti banyak untuk saya," ucap Osman yang menyelesaikan lomba dalam tempo 25,39 detik.
"Saya berhasil membuat sejarah," kata perenang 22 tahun itu lagi.
Osman lahir di Indiana, Amerika Serikat (AS), ketika kedua orang tuanya menjalani studi kedokteran gigi di Indiana University.
Setelah kedua orang tuanya menyelesaikan studi, Osman kembali ke Kairo hingga usia 18 tahun. Osman lalu "pulang" ke tanah kelahirannya, AS, untuk bersekolah.
Sebelum meraih medali pada Kejuaraan Dunia FINA 2017, Osman sudah lebih menjadi juara NCAA tahun ini untuk nomor 100-yard gaya kupu-kupu.
Tahun lalu, Osman mewakili Mesir untuk Olimpiade Rio 2016. Pencapaian serupa juga diraih Osman pada Olimpiade London 2012.
Namun, tidak ada hasil podium yang dibukukan Osman pada dua multi-event terbesar dunia itu.
Osman baru berhasil naik ke podium setelah finis ketiga pada nomor 50 m gaya kupu-kupu pada Kejuaraan Dunia FINA 2017.
Dia cuma kalah cepat dari Ranomi Kromowidjojo (Belanda) yang finis kedua dan Sarah Sjostrom (Swedia) yang finis pertama.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | FINA |
Komentar