Direktur Indonesian Basketball League (IBL) Hasan Gozali mengakui bahwa CLS Knights Surabaya bukanlah satu-satunya klub peserta IBL yang belum berbadan usaha perseroan terbatas (PT).
Selain CLS Knights, masih ada lima klub lain yang masih berbentuk yayasan.
"CLS Knights bukan satu-satunya klub yang belum berbentuk PT. Pelita Jaya EMP Jakarta, NSH Jakarta, Hangtuah Sumsel, Pasific Caesar, dan Aspac Jakarta juga belum jadi PT," ucap Hasan kepada JUARA.net melalui sambungan telepon, Kamis (27/7/2017).
"Yang sudah berbentuk PT itu baru Satria Muda Pertamina Jakarta, JNE Siliwangi Bandung, Garuda Bandung, dan Satya Wacana," kata Hasan lagi.
Hasan mengatakan, penerapan regulasi baru yang mengatur kewajiban setiap klub peserta berbentuk PT tidak lepas dari upaya IBL untuk mendukung keuntungan masing-masing tim.
Menurut Hasan, apabila klub peserta IBL tetap berbentuk yayasan, secara hukum mereka tidak diperbolehkan menerima profit.
Baca juga:
- CLS Knights Ingin Mundur, Begini Jawaban Direktur IBL
- Belum Berbadan Usaha, CLS Knights Ajukan Pengunduran Diri dari IBL
Padahal, profit tersebut diharapkan bisa mendorong setiap klub untuk berkembang dan memiliki pemain-pemain bagus.
"Harapannya, dengan adanya profit, liga bisa menerapkan salary cap pemain di setiap tim," ucap Hasan.
IBL mulai mensosialisasikan peraturan badan usaha berbentuk PT pada awal tahun ini dengan harapan dapat diterapkan mulai musim 2017-2018.
Namun, pada Rabu (26/7/2017), klub papan atas Surabaya, CLS Knights, justru mengajukan surat pengunduran diri karena merasa keberatan dengan regulasi baru tersebut.
CLS Knights merupakan satu dari empat klub papan atas di ajang IBL bersama Satria Muda, Aspac, dan Pelita Jaya.
Pada musim 2016 yang menjadi musim pertama kembalinya liga profesional dengan nama IBL, CLS Knights tampil sebagai juara.
Kala itu, skuat yang dilatih Wahyu Widayat Jati tersebut mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 2-1 pada seri final.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | - |
Komentar