Maharani Sekar Batari sangat senang ketika merebut gelar juara tunggal remaja putri pada Djarum Sirkuit Nasional (sirnas)Premier Li Ning Jawa Barat Terbuka 2017. Bagi dara berusia 15 tahun tersebut, ini merupakan gelar perdananya di Sirnas.
Penulis: Budi Kresnadi
Pebulu tangkis asal klub Jaya Raya Jakarta ini mengalahkan rekan seklubnya, Stephanie Widjaya, pada partai final, Sabtu (22/7/2017) di GOR KONI, Bandung. Maharani menang 21-16, 21-15 atas Stephanie.
"Senang sekali. Saya belum pernah menjadi juara. Gelar pertama ini saya persembahkan untuk kedua orangtua yang selalu memberikan dukungan," ujar Rani, sapaan akrabnya.
Tahun ini, Rani baru mengikuti dua seri sirnas. Pada seri sebelumnya di Cilegon, langkah Rani terhenti di semifinal.
Gadis kelahiran Jakarta, 9 September 2001 ini mengaku lawan-lawan yang dia hadapi cukup berat. Bahkan, sebagian merupakan teman berlatihnya di Jaya Raya.
"Di sini, saya harus bertanding menghadapi teman sendiri pada semifinal dan final," tutur Rani.
Rani bergabung dengan klub Jaya Raya sejak 2015. Ia berhasil masuk klub elite ibu kota ini setelah lolos mengikuti serangkaian tes.
Rani mengaku sudah mengenal bulu tangkis sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Dia baru benar-benar serius setelah masuk Jaya Raya.
Apalagi, kemampuannya semakin terasah bersama Jaya Raya dan dia mendapat kesempatan mengikuti turnamen di luar negeri.
"Sudah enam turnamen yang saya ikuti di luar negeri. Prestasi terbaik saya adalah menjadi semifinalis di Bahrain," kata Rani.
Pemain yang masih belia ini mengaku mengidolakan pebulu tangkis asal Taiwan, Tai Tzu Ying, dan pemain ganda Indonesia, Hendra Setiawan, yang juga merupakan seniornya di Jaya Raya.
Baca Juga:
- GP Hungaria dan Awal Perjalanan di Formula 1
- Ditekuk Kazakstan, Timnas Voli Indonesia Tetap Dipuji
- Luca Ghiotto, Pebalap F2 Selanjutnya yang Akan Jajal Mobil F1
Menurut Rani, keduanya merupakan pemain bagus dan pantas menjadi panutan pemain muda seperti dirinya yang masih harus banyak belajar.
"Meskipun sudah menjadi pemain hebat, Kak Hendra tetap rajin berlatih, ramah, dan enggak pernah neko-neko," ucap Rani.
Siswa kelas 1 SMA ini berharap bisa mengikuti jejak idolanya dengan masuk pelatnas dan membela nama Indonesia di berbagai turnamen bergengsi dunia. Namun, ia mengaku tidak punya target kapan harus masuk Pelatnas PBSI di Cipayung.
Saat ini, Rani mengaku masih fokus berlatih di Jaya Raya untuk meningkatkan prestasinya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.786 |
Komentar