Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Indonesia Tak Punya Pemikir Sepak Bola'

By Jumat, 21 Juli 2017 | 08:30 WIB
Pelatih senior asal Medan yang juga eks pemain PSMS era 1980-an, Amrustian.
ABDI PANJAITAN/JUARA.NET
Pelatih senior asal Medan yang juga eks pemain PSMS era 1980-an, Amrustian.

MEDAN, JUARA.net – Sepak bola Indonesia masih belum maju tak terlepas dari tidak adanya pemikir ulung di Tanah Air. Sejauh ini, Indonesia masih berjubel dengan para pelaku sepak bola.

Ini faktor utama yang membuat sepak bola Indonesia yang sulit berprestasi. Hal itu dikatakan pelatih senior asal Medan, Amrustian selepas timnas U-22 Indonesia kalah dari Malaysia tiga gol tanpa balas.

”Menurut saya, Indonesia sampai saat ini belum ada yang namanya pemikir sepak bola. Yang banyak itu justru para pelaku sepak bola,” ujar Amrustian, mantan pelatih klub Liga 2, PSBL Langsa kepada JUARA.

Baca juga:

”Kalau memang ada pemikir, pasti sepak bola kita tidak akan seperti ini. Sepak bola itu proses. Keberhasilan itu baru bisa dirasakan beberapa tahun ke depan, bukan beberapa bulan saja," ucapnya.

Kekalahan dari timnas U-22 Malaysia di laga perdana kualifikasi Piala Asia U-23 edisi 2018 pada Rabu (19/7/2017) haruslah dicermati. Menurut Amrustian, dari sisi mana skuat Garuda kalah di laga ini.

” Malaysia lebih dahulu persiapan, jadi wajar menang. Malaysia juga sudah dulu penerapkan ilmu keolahragaan, jadi wajar jika kita kalah,” tutur Amrus, panggilan akrab Amrustian.

”Kalau saya melihat, gaya main pemain Malaysia itu semua sudah sama. Gaya shooting, passing, sampai control bolanya. Jadi, ini yang harus dipikirkan dengan menyamakan sepak bola dari level bawah sampai atas,” ucap pemain PSMS Medan era 1980-an ini.


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X