Mercedes dan Ferrari dilaporkan tidak berminat menjadi pemasok mesin bagi tim McLaren pada musim balap Formula 1 (F1) 2018. Saat ini, McLaren tengah memikirkan wacana perpisahan dengan Honda.
Rencana pemutusan kerja sama itu semakin santer dibicarakan setelah McLaren menilai Honda gagal memberikan mesin yang mumpuni untuk bersaing pada F1.
Musim ini, McLaren baru bisa mengumpulkan dua poin. Padahal balapan F1 2018 sudah bergulir sebanyak 10 seri.
Fakta itulah yang mendorong Mercedes dan Ferrari tidak mau membagi teknologi mesin mereka kepada McLaren.
"Kami adalah tim yang bagus. McLaren telah menunjukkan kemampuan untuk memenangi balapan dan gelar juara dunia," ucap Direktur Eksekutif McLaren Zak Brown dalam wawancara kepada Sky Sport yang dilansir Motorsport, Rabu (19/7/2017).
Baca juga:
- Bos Mercedes Bantah Isu Lewis Hamilton Pindah ke Ferrari
- Ferrari Beri Kesempatan Pimpinan Klasemen F2 Jajal Mobil F1?
- Vettel: Kecepatan Mercedes pada Sesi Kualifikasi Merupakan 'Gamechanger'
"Namun, saya pikir beberapa tim menikmati melihat posisi kami saat ini. Mereka takut kami akan menjadi ancaman lagi, sebuah ketakutan yang bisa dipahami," kata Brown lagi.
McLaren tercatat pernah menjalin kerjasama dengan Mercedes pada rentang 1995-2014. Selama periode tersebut, McLaren berhasil mengantarkan pebalap Finlandia, Mika Hakkinen, menjadi juara dunia F1 1998 dan 1999.
Jika gagal meyakinkan Mercedes dan Ferrari, sementara kerja sama dengan Honda juga tak berlanjut. Kemungkinan besar McLaren akan beralih ke Renault.
Opsi tersebut tidak mustahil, tetapi juga terbilang sulit untuk direalisasikan. Hal itu tidak lepas dari fakta bahwa Renault saat ini sudah menjadi pemasok mesin bagi empat tim.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar