Manajer Everton, Ronald Koeman (54), mengungkapkan alasan merekrut Cuco Martina (27).
Cuco Martina didatangkan secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Southampton. Dia akan menjalani masa bakti di Everton hingga 30 Juni 2020.
"Cuco Martina adalah pemain berpengalaman yang bisa menempati posisi berbeda di lini belakang. Hal ini penting," kata Ronald Koeman.
"Mengingat jumlah pertandingan yang akan kami hadapi pada musim depan, kami juga mesti memiliki skuat yang kuat dan menghadirkan persaingan di dalam tim. Hal ini tak kalah penting," ucap Koeman.
Welcome to Everton, Cuco Martina! https://t.co/DQGtigws9q pic.twitter.com/lrnhlU9kvX
— Everton (@Everton) July 17, 2017
Sepanjang kariernya, Martina memang sudah tak asing menempati posisi bek kanan, bek tengah, dan bek kiri.
Tidak heran, ketika masih membesut Southampton pada musim 2015-2016, Koeman rela memboyong Martina dari Twente dengan nilai transfer 1,5 juta euro (sekitar Rp 23 miliar).
Baca Juga:
- Gerard Pique: Ada 2 Atlet Setara Messi
- 6 Hari Sudah Buktikan Mohamed Salah Sempurna untuk Liverpool
- Mourinho Puji Satu Kelebihan Lukaku Saat Lawan LA Galaxy
"Saya yang membawa Cuco Martina ke Southampton. Jadi, saya tahu apa yang bisa dia lakukan untuk kami. Oleh karena itu, sekarang saya membawa dia ke Everton," ujar Koeman.
"Dia adalah pemain yang akan menambah kekuatan skuat dan juga bisa bermain di sejumlah posisi saat dibutuhkan," tutur Koeman.
Dari 24 penampilan di Premier League - kasta pertama Liga Inggris - bersama Southampton, Martina sekadar menggelontorkan sebiji gol.
Akan tetapi, satu gol Martina ke gawang Arsenal di Stadion St. Mary's pada 26 Desember 2015 itu tergolong mengejutkan. Bahkan, akun Twitter Southampton menyebut lesakan tersebut sebagai gol yang menakjubkan.
days to #Arsenal!
Cuco Martina's stunner kick-started a memorable night for #SaintsFC in the last #PL meeting at St Mary's: pic.twitter.com/osuUVjXwPs
— Southampton FC (@SouthamptonFC) May 8, 2017
| Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
| Sumber | : | Transfermarkt, Everton |
Komentar