Proyeksi lini depan tim nasional U-22 Indonesia terbagi dua, yakni penyerang sayap dan penyerang tengah.
Penulis: Intra Citra Sena
Miftahul Hamdi (Bali United), Febri Hariyadi (Persib Bandung), Septian David Maulana (Mitra Kukar), dan Saddil Ramdani (Persela Lamongan) menempati pos sayap. Namun, Hamdi akhirnya dicoret Luis Milla.
Sisanya, Marinus Maryanto Wanewar (Persipura Jayapura), Yabes Roni Malaifani (Bali United), dan Ahmad Nur Hardianto (Persela) berperan sebagai penyelesai peluang di depan gawang sekaligus tembok pantul untuk mencetak gol via kombinasi operan pendek nan cepat.
Baca Juga:
- Puyol: Barcelona Seharusnya Tidak Rekrut Pique kalau...
- Pereira-Romero Teken Kontrak Baru, Sinyal De Gea Hengkang dari Man United?
- Kiper Pemilik Assist Terbanyak Premier League Memutuskan Pensiun
Kenyataan sedikit melenceng dari skema ideal Luis Milla. Marinus dan Yabes bahkan belum memperlihatkan kontribusi semestinya dalam dua pertandingan uji coba internasional melawan Kamboja dan Puerto Riko.
Kedua pemain asal kawasan Indonesia Timur itu hanya sebatas menciptakan peluang tanpa hasil. Jam terbang minim meladeni lawan dari negara lain barangkali ikut memengaruhi permainan Marinus dan Yabes.
Sebagaimana diketahui, Marinus dan Yabes bersinar di klub masing-masing. Mereka berdua adalah pilihan utama serta salah satu andalan Persipura maupun Bali United dalam urusan mencetak gol di Liga 1.
Kendala serupa juga merecoki para penyerang sayap. Eksplosivitas Febri, Saddil, Miftahul, dan Septian setiap kali merumput bareng timnas U-22 tak sebaik di liga domestik bersama Persib, Persela, Bali United, dan Mitra Kukar.
Kesempatan menimba ilmu dari pemain senior semisal Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly dalam laga uji coba kontra Kamboja dan Puerto Riko seharusnya membantu mereka berkembang menuju ke arah yang lebih baik.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar