Djadjang Nurdjaman mundur dari kursi pelatih Persib Bandun, seusai tim Maung Bandung takluk 1-2 dari Mitra Kukar pada laga Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (15/7/2017) malam. Ia menyesali penampilan lini depan Persib selama kompetisi.
Djanur sapan akrab Djadjang mengakui, tidak adanya sosok striker tajam di lini depan Maung Bandung menjadi salah satu penyebab timnya sulit berkembang.
Persib sendiri pada putaran pertama mengandalkan Carlton Cole dan Sergio van Dijk. Namun, kedua pemain tersebut tidak bisa memberikan kontribusi bagi tim Maung Bandung.
Van Dijk hanya bermain tiga kali musim ini tanpa menyumbang gol. Cole bermain empat kali, juga tanpa menyumbang gol.
Alhasil, produktivitas Persib jeblok dengan hanya mampu mencetak 14 gol dari 15 laga. Jumlah itu terburuk keempat Liga 1 setelah Perseru (9), Persiba (10), Persegres dan Semen Padang (12).
Baca Juga: 5 Pencapaian Spesial Wayne Rooney bersama Man United
"Faktor yang mencolok yang saya perbuat pada pertandingan ini adalah saya tidak bisa menghadrikan sosok striker yang dibutuhkan tim," ungkapnya.
Ia menyesali fakta bahwa kedua stiker tadi tak bisa dimainkan karena cedera dan penampilan yang di luar ekspektasi.
"Bukan tangung jawab siapa-siapa, itu tanggung jawab pelatih dalam hal rekrutmen. Mutlak kesalahan pelatih," lanjutnya sembari menegaskan bahwa ia tak ingin melepas kesalahan ke pihak lain.
"Kalau ada sosok stiker semua persoalan selesai," tutur Djanur.
Pelatih asal Majalengka ini menuturkan bahwa keputusannya untuk meninggalkanMaung Bandung bulat dan sudah dibicarakan dengan manajer Persib, Umuh Muchtar.
"Dengan kekalahan hari ini, untuk sementara saya ingin istirahat dulu. Saya mundur dari kursi pelatih Persib," kata Djanur seusai laga.
"Keputusan sudah bulat dan saya sudah beribcara dengan manajer tadi," tegasnya.
Pelatih yang mempersembahkan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini menyadari bahwa performa Maung Bandung sangat jauh dari harapan.
Sehingga, sebagai seorang pelatih ia bertanggung jawab dengan buruknya penampilan tim kebanggaan bobotoh di kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional.
"Saya tidak bisa mengangkat performa tim. Saya ingin ucapkan terima kasih kepada manajemen. Selama hampir lima tahun bersama Persib, sudah 5 trofi yang saya menangkan," ucapnya.
"Tetapi, hidup ada up dan down, saya tidak bisa mengangkat tim," jelasnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar