Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Venus Williams dan Unforced Errors yang Menggagalkan Misi Menjuarai Wimbledon

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 16 Juli 2017 | 16:45 WIB
Petenis putri Amerika Serikat (AS), Venus Williams, bereaksi setelah kalah pada set kesatu final Wimbledon 2017 dari Garbine Muguruza (Spanyol). Williams akhirnya kalah 5-7, 0-6 setelah bermain 77 menit di Centre Court, The All England Lawn Tennis Club, London, Inggris, Sabtu (15/7/2017).
GLYN KIRK/AFP PHOTO
Petenis putri Amerika Serikat (AS), Venus Williams, bereaksi setelah kalah pada set kesatu final Wimbledon 2017 dari Garbine Muguruza (Spanyol). Williams akhirnya kalah 5-7, 0-6 setelah bermain 77 menit di Centre Court, The All England Lawn Tennis Club, London, Inggris, Sabtu (15/7/2017).

Petenis putri Amerika Serikat (AS), Venus Williams, mengakui banyaknya jumlah kesalahan alias unforced errors yang dibuat saat menjalani laga final menggagalkan misi menjuarai Wimbledon 2017.

Williams yang tercatat membuat 25 unforced errors selama 77 menit bertanding akhirnya kalah dengan skor 5-7, 0-6 dari Garbine Muguruza (Spanyol) pada babak final, Sabtu (15/7/2017).

"Ada kesalahan-kesalahan dan kamu tidak bisa membuat itu," tutur Williams saat ditanya wartawan terkait penyebab kekalahannya.

"Saya mencoba melepaskan beberapa pukulan yang penting, tetapi mereka tidak membuahkan hasil. Saya mungkin harus mengurangi membuat kesalahan," kata Williams lagi.

Williams sebetulnya punya momentum untuk mengungguli Muguruza. Dia sempat memimpin skor poin 40-15 pada gim ke-10.

Saat skor poin ini tercatat, Venus tengah unggul 5-4 atas Muguruza pada set pertama. Namun, Muguruza berhasil membalikkan keadaan dan menyamakan skor gim menjadi 5-5.

Setelah itu, Williams tak bisa lagi menemukan jawaban untuk permainan Muguruza. Seusai kalah 5-7 pada set kesatu, Williams gagal memenangi satu gim pun pada set kedua.

Baca juga:

"Dia bermain luar biasa," ucap Williams, 37 tahun, singkat.

Williams tiba ke babak final dengan misi menjuarai Wimbledon sebagai petenis putri tertua sepanjang sejarah penyelenggaraan. Akan tetapi, misi kakak kandung petenis Serena Williams ini kandas di tangan Muguruza.

Setelah Wimbledon, Williams mengaku siap berkompetisi pada turnamen Grand Slam terakhir, AS Terbuka, yang akan dimulai pada akhir Agustus mendatang.

"Saya berada pada performa yang bagus. Saya berada di posisi untuk memenangi titel besar sepanjang tahun ini," ucap Williams.

"Posisi tu adalah posisi yang ingin saya terus raih. Ini cuma masalah menyelesaikannya dengan menjadi juara. Saya percaya, saya bisa melakukannya," kata Williams lagi.

Williams tercatat telah mengikuti sembilan turnamen pada kalender kompetisi 2017. Dari kesembilan turnamen tersebut, dia berhasil menembus babak final pada Australia Terbuka dan Wimbledon.

Adapun, tiga turnamen lain yakni Auckland Terbuka, St Petersburg Terbuka, dan Charleston Terbuka, menjadi pencapaian terburuk bagi Williams. Pada tiga turnamen itu, Williams hanya bisa bertahan sampai ke babak kedua.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Wimbledon.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X