Pada 2014, Carlo Ancelotti membawa James Rodriguez ke Real Madrid. Tiga tahun berlalu, kekaguman Ancelotti terhadap aksi gelandang asal Kolombia itu di lapangan hijau ternyata belum luntur.
Penulis: Wieta Rachmatia
Pada era kepemimpinan Carlo Ancelotti, James Rodriguez termasuk salah satu anak emas di kubu Madrid.
Total, ia mendapatkan kesempatan melakoni 46 partai di semua kompetisi sepanjang musim 2014-2015.
Persentase penampilan James Rodriguez saat ditangani Carlo Ancelotti mencapai angka 66 persen.
Namun, nasibnya berubah drastis ketika kursi kepelatihan Real Madrid diambil alih Zinedine Zidane mulai 2015.
Baca Juga:
- Apa Alasan Mourinho Pilih Lukaku daripada Lacazette?
- Silverstone Mungkin Tidak Lagi Jadi Venue GP Inggris Setelah 2019
- Jose Mourinho Pastikan Tiga Kiper Man United Akan Dirotasi
James Rodriguez menjadi lebih sering duduk di bangku cadangan Real Madrid.
Persentase penampilannya pada musim 2015-2016, turun menjadi 38 persen.
Situasi kian memburuk pada kompetisi 2016-2017 kala James hanya mendapatkan kesempatan tampil sebanyak 33 persen.
Seakan tak mau melihat talenta James tersia-siakan, Ancelotti memboyongnya ke Allianz Arena.
James bakal memperkuat Bayern Muenchen selama dua tahun ke depan dengan status sebagai pinjaman.
"James Rodriguez adalah pemain idaman Carlo Ancelotti," ucap Direktur Klub Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, seperti dilansir Bild.
"Ancelotti sangat mengenal James karena keduanya sempat bekerja sama semasa di Madrid. Kami senang kini bisa mendapatkannya," kata mantan bomber tim nasional Jerman Barat tersebut.
Kabarnya, Muenchen harus mengeluarkan dana 10 juta euro atau setara dengan 153,1 miliar rupiah untuk bisa menggunakan tenaga James selama dua musim.
Siapa Tersingkir?
Semasa di Real Madrid, James Rodriguez kerap menempati posisi di belakang penyerang. Lantas, bagaimana dengan di Muenchen?
Musim lalu, sektor tengah diperebutkan sejumlah bintang termasuk Franck Ribery, Arjen Robben, Thiago Alcantara, dan Thomas Mueller.
Arjen Robben Thiago dan Alcantara merupakan favorit Carlo Ancelotti.
Sementara itu, Thomas Mueller lebih sering menjadi pemain pengganti. Terkadang, gelandang timnas Jerman ini diplot sebagai salah satu penyerang dalam skema 4-3-3.
Namun, peran tersebut membuat Thomas Mueller tak bisa bermain maksimal.
Bukan tak mungkin kehadiran James membuat posisi Mueller di skuat utama Muenchen kian terdesak. Tetapi, Mueller tak khawatir.
"Saya tidak punya target tertentu menjelang musim baru. Saya hanya akan melakukan apa yang selalu saya lakukan, yaitu berusaha keras mencapai hasil maksimal," kata Mueller.
"Saya akan terus berusaha bermain bagus, bersenang-senang, dan mudah-mudahan bisa meraih kesuksesan pada akhir kompetisi," ujarnya.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar