Pekerjaan rumah manajemen Atletico Madrid saat ini tak hanya soal mendatangkan pemain baru yang bersedia menunggu hingga Januari 2018 untuk resmi bermain bagi Los Rojiblancos.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Tugas lainnya yang kudu dituntaskan ialah perihal kelayakan pemberian kontrak baru buat sejumlah figur tim yang kontraknya berakhir pada medio 2018.
Selain pelatih Diego Simeone, ada tujuh pemain yang berada di ambang kontrak kedaluwarsa.
Berbeda dengan Cholo yang memang klub ingin mempertahankannya, tujuh pemain ini kudu berjuang untuk membuktikan kepantasan berseragam Atleti lebih lama lagi.
Salah satu pemain itu ialah Jose Gimenez.
Di antara pemain yang kontraknya berakhir tahun depan, bek berusia 22 tahun itu merupakan yang termuda. Artinya, Gimenez masih memiliki karier yang relatif panjang.
Tidak seperti para seniornya berusia di atas 30 tahun yang mungkin cukup puas dengan tambahan kontrak satu tahun saja, seperti yang baru-baru ini Fernando Torres dapatkan, Gimenez masih bisa menggoda klub lain untuk menyodorkan kontrak yang lebih menggiurkan.
Pemain asal Uruguay itu pun baru-baru ini mengungkapkan impiannya manggung di Premier League Inggris. Namun, ia masih berharap bertahan lama di Atleti.
"Saya bermimpi bermain di EPL, sebab semua laga di kompetisi itu tampaknya seimbang. Namun, jika Atletico menawarkan kepada saya kontrak seumur hidup, saya akan bertahan," ucap Gimenez seperti dilansir Marca.
Apabila demikian, Gimenez perlu membuktikan dirinya jauh lebih baik lagi di musim baru demi kontrak anyar. Sebab, untuk saat ini, dia belum pantas menerimanya.
Baca Juga:
- Apa Alasan Mourinho Pilih Lukaku daripada Lacazette?
- Silverstone Mungkin Tidak Lagi Jadi Venue GP Inggris Setelah 2019
- Jose Mourinho Pastikan Tiga Kiper Man United Akan Dirotasi
Setelah naik daun pada 2015/16, performa Gimenez merosot musim lalu.
Kariernya pada 2016/17 diganggu oleh cedera. Ditambah solidnya duet bek tengah Diego Godin dan Stefan Savic, Gimenez kian tertekan dalam persaingan posisi di jantung pertahanan.
Enam bulan ke depan akan terasa krusial bagi Gimenez dalam mempertahankan masa depan di Atleti.
Dia beruntung karena klub tidak akan bisa menambah armada hingga Januari 2018, sehingga tak ada tambahan rival di bek tengah.
Momen itu harus dimanfaatkan Gimenez, yang sempat digadang-gadang sebagai suksesor Godin, untuk menggoda Simeone lagi lewat performa menawan di lapangan.
Strategi di Pertahanan
Sejak akhir pekan lalu. skuat Atleti telah berada di Los Angeles de San Rafael, Spanyol, untuk latihan pramusim 2017.
Sebagai tim yang dua musim beruntun tercatat sebagai kolektor kemasukan terendah di La Liga, salah satu fokus utama Atleti adalah menemukan strategi mengenai lini pertahanan.
Dalam sesi latihan medio pekan lalu, Simeone membagi skuatnya menjadi dua tim.
Perubahan mencolok tampak di lini belakang setiap tim.
Di tim A, Savic bermain sebagai bek kanan. Dalam tim yang sama, ada Godin yang diduetkan dengan Lucas Hernandez di bek tengah.
Sementara itu, Gimenez berada di tim B. Dia diduetkan dengan Matias Kranevitter yang aslinya berposisi sebagai gelandang bertahan.
Dari sesi latihan tersebut, Simeone tampaknya mencari opsi strategi andai ia kelak harus merotasi pemain di pertahanan.
Tanpa tambahan awak baru sementara punya jadwal sibuk selama enam bulan ke depan, Simeone memang butuh racikan strategi yang lebih jitu agar permainan timnya tidak mudah didikte lawan pada paruh pertama 2016/17.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar