Bali United meraih dua kemenangan beruntun dalam dua pekan terakhir. Setelah menang melawan Persiba 2-0 (5/7/2017), anak asuh Widodo Cahyono Putro itu kemudian menang dramatis kontra PS TNI 4-3 pada pekan berikutnya (10/5/2017). Lalu, mereka menang 5-0 atas Barito Putera akhir pekan kemarin.
Penulis: Ferry Tri Adi
Permutasi posisi boleh dibilang menjadi salah satu alasan bangkitnya Serdadu Tridatu setelah mengalami dua kekalahan beruntun sebelumnya. Kepergian Yabes Roni, yang harus membela Indonesia U-22, ternyata tak sepenuhnya menjadi masalah.
Widodo kini justru mendapat dua keuntungan dari kehadiran Nick van der Velden yang menggantikan pos Yabes.
Pertama, penampilan Nick membaik. Sejatinya, pemain asal Belanda itu berposisi sebagai gelandang serang. Namun, marquee player Bali United tersebut mendapat kritik atas performanya ketika bermain di lini sentral.
Belakangan ketahuan Nick ternyata bagus bermain sebagai pemain sayap. Alhasil, pada pekan pertamanya bermain sebagai sayap, ia langsung mencetak gol perdana di Liga 1. Kedua, Widodo punya banyak alternatif sekarang.
“Alasan perekrutan Nick ialah ia pemain yang bisa bermain di banyak posisi. Waktu saya mainkan di sayap, banyak yang bertanya-tanya. Kala itu saya memang sedang membutuhkan gol. Nick menjawab hal itu dengan golnya,” kata Widodo.
Sang pemain pun mengaku dirinya tampil lebih baik saat ini.
“Saya sebetulnya gelandang serang dan bertipe pengumpan bola. Namun, di Indonesia ini pembuktian harus dengan gol, apalagi gelandang serang juga harus cetak gol," kata Van der Velden.
"Pelatih menginstruksikan saya bermain di sayap. Saya mencetak gol waktu itu. Saya pikir ini jauh lebih baik,” ujar pemain berumur 35 tahun itu.
Trisula
Permutasi posisi itu memang membuat Bali United lebih baik. Pasalnya, tugas Marcos Flores dan Nick menjadi tak berbenturan.
Sebelumnya, Widodo kerap memasang dua pemain asingnya itu di posisi gelandang berbarengan. Padahal, keduanya memiliki tipe serupa.
Kini, Widodo sudah menemukan solusi di balik macetnya lini tengah. Bahkan, nakhoda berusia 46 tahun itu melahirkan trisula baru dalam diri Nick, Sylvano Comvalius, dan Irfan Bachdim.
Namun, bukan berarti masalah sepenuhnya hilang. Widodo bakal pusing bila Yabes sudah kembali. Ia sudah tahu tak mungkin memasang Nick dan Flores berbarengan.
Baca Juga:
- Resmi Angkut Kyle Walker, Man City Habiskan Rp 2,2 Triliun buat 3 Pemain
- Seusai Bali United Pesta Gol, Widodo Kecam Eks Pemain Juventus
- Hasil Undian Liga Champions, Mario Balotelli Temui Lawan Tersulit
Hanya ada satu pemain yang bisa menemani Fadil Sausu dan I Gede Sukadana atau Taufiq di tengah. Menggeser Irfan Bachdim ke bangku cadangan pun bisa menjadi suatu kesalahan besar.
Pemain berusia 28 tahun itu performanya tengah menananjak. Mencadangkan Flores pun berisiko besar. Pemain asal Argentina itu sudah mengetahui bola-bola kesukaan Sylvano. Empat dari delapan gol Sylvano dicetak berkat assist Flores.
Sementara itu, jika ingin menaruh Nick sebagai gelandang bertahan, hal itu tentu disayangkan. Pasalnya, jebolan akademi Ajax Amsterdam itu punya atribut operan apik.
“Sebagai orang yang pernah bermain dengan Nick, saya tahu dia gelandang serang bagus. Dia playmaker ulung. Dua punya akurasi umpan bagus. Saya lebih memilih Nick kembali ke posisi asalnya,” kata Sylvano.
Pekerjaan rumah Widodo ternyata belum selesai. Mengembalikan performa Nick sebagai gelandang serang dan memilih antara Nick dan Flores bukanlah pekerjaan mudah.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar