Napoli SSC menggelar pemusatan latihan di Dimaro pada 5 hingga 25 Juli mendatang. Selama masa pemusatan latihan ini, pelatih Maurizio Sarri tampak mencoba sistem anyar yang bakal digunakan di 2017/18.
Penulis: Anggun Pratama
Sarri punya sistem favorit 4-3-3 atao 4-3-1-2.
Dalam dua musim perdananya di Napoli, ia selalu menggunakan sistem 4-3-3, kecuali di tiga laga perdana musim 2015/16 yang masih memakai sistem 4-3-1-2 bawaannya dari saat menangani Empoli selama tiga musim (2012-2015).
Ajek menggunakan 4-3-3 membuat Napoli finis di peringkat dua dan tiga dalam dua musim terakhir.
Walau terlihat terjadi penurunan, torehan poin I Partenopei membaik, dari 82 menjadi 86 di musim lalu.
Baca Juga: Neymar Akan Mengikuti Jejak Lionel Messi
Torehan gol mereka juga meningkat drastis dari 80 gol menjadi 94 gol, yang merupakan jumlah gol terbanyak di antara kontestan Serie A 2016/17.
Memiliki sistem yang pasti, membuat para pemain sudah hafal pergerakan masing-masing bak sebuah mesin yang sudah dilumasi oli terbaik.
Napoli sanggup menunjukkan sepak bola ofensif nan mengalir indah.
Hanya, Napoli tak punya keluwesan soal taktik. Musim lalu, Napoli kerap kewalahan ketika menghadapi tim yang memakai sistem tiga bek.
Faktanya, dari empat kekalahan yang diderita Napoli, semuanya ketika menghadapi tim dengan tiga bek.
Napoli kalah dua kali dari Atalanta (3-4-1-2), kemudian Juventus (3-5-2), dan Roma (3-4- 1-2).
Hasil imbang 0-0 juga terjadi ketika melawan Genoa yang memakai sistem tiga bek (3- 4-1-2).
Sarri sadar kondisi itu seperti kelemahan besar yang membedakan posisi mereka di posisi tiga dengan Juventus, sang juara, yang cuma terpaut lima poin.
Baca Juga:
- Apa Alasan Mourinho Pilih Lukaku daripada Lacazette?
- Silverstone Mungkin Tidak Lagi Jadi Venue GP Inggris Setelah 2019
- Jose Mourinho Pastikan Tiga Kiper Man United Akan Dirotasi
Sistem anyar yang coba dimatangkan oleh Sarri adalah 4-2-3-1.
Trio mini Jose Callejon, Dries Mertens, dan Lorenzo Insigne yang memimpin lini depan dalam sistem 4-3-3 musim lalu bakal mendukung seorang penyerang tengah murni.
Pemain itu bisa Arek Milik atau Leonardo Pavoletti, dengan mengorbankan satu gelandang tengah.
Skenario ini, menurut La Gazzetta dello Sport, hanya akan muncul di tengah pertandingan ketika Napoli mengalami kebuntuan. Modul anyar ini diharapkan bisa memberikan efek kejut bagi lawan.
Sinyal itu terlihat di laga uji coba perdana mereka melawan Bassa Anaunia, Rabu (12/7). Dalam kemenangan 17-0, 11 gol terjadi di babak kedua setelah Sarri mengubah sistem permainan timnya menjadi 4-2-3-1.
"Di atas kertas, kami adalah tim kuat. Namun, kami harus terus membuktikannya di atas lapangan," tutur Presiden Napoli, Aurelio Di Laurentiis, seperti dikutip La Repubblica.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar