"Satu pertanyaan lagi, kawan. Silakan," ujar Giovane Elber. Waktu wawancara untuk BOLA/JUARA.net sejatinya sudah habis, tapi striker legendaris Bayern Muenchen itu terus memberikan kesempatan bertanya.
Penulis: Sem Bagaskara
Giovane Elber (44 tahun) ibarat tanda koma. Ia sangat bersemangat menyambung cerita demi cerita yang keluar dari mulutnya.
Keberadaan striker Brasil itu di Indonesia adalah untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak di acara bertajuk Allianz Junior Football Camp 2017 (8/7/2017).
Tak cuma bicara soal Indonesia dan Bayern Muenchen, Elber juga bercerita mengenai klub Eropa pertamanya, AC Milan.
Seperti bintang Brasil lainnya, apakah Anda juga bermain sepak bola jalanan di kawasan favela?
Dahulu, kami tak punya lapangan bagus di Brasil. Saya biasa bermain di jalan yang banyak lubang. Tapi, hal itu justru membuat kami lebih lincah.
Saya pernah tinggal sebentar di kawasan favela. Tapi, saya tak tumbuh besar di sana.
Melihat kesamaan antara bakat-bakat Indonesia dengan Brasil?
Pertama kali datang ke Indonesia, saya cukup terkejut dengan kualitas teknik anak-anak Indonesia yang tak jauh berbeda dengan mereka yang ada di Jerman atau Brasil.
Hal yang paling penting buat mereka adalah bermain bola dengan rasa senang.
Komentar Anda soal manuver transfer Bayern Muenchen?
Saya sebenarnya ingin melihat kedatangan pemain besar seperti Alexis Sanchez atau Marco Verratti. Sebab, kami telah kehilangan Xabi Alonso dan Philipp Lahm yang pensiun.
Tapi, kondisi ini justru membukakan ruang bagi pemain muda. Siapa tahu akan muncul Joshua Kimmich atau David Alaba baru.
Corentin Tolisso menjadi pembelian termahal di sepanjang sejarah Muenchen. Komentar Anda?
Melihat dari harga transfernya (41,5 juta euro), kita sudah bisa menilai kualitas Tolisso. Saya harap ia cepat beradaptasi dengan rekan setim dan sepak bola Jerman.
Franck Ribery (34 tahun) baru saja merayakan satu dekade kebersamaan dengan Muenchen.
Ribery masih akan menjadi bagian penting buat Muenchen. Tak setiap pemain bisa bertahan selama 10 tahun bersama klub.
Saya pikir ia masih sanggup bermain untuk empat sampai lima tahun ke depan. Hal yang terpenting adalah Ribery bisa bebas dari gangguan cedera.
Anda pernah bekerja sebagai staf pemandu bakat Muenchen. Apakah klub punya kriteria khusus saat merekrut pemain muda?
Saat masih bekerja sebagai pemandu bakat, saya akan melihat terlebih dahulu karakteristik pemain. Apakah ia sesuai dengan filosofi Muenchen.
Kalau hanya bicara pandai bermain sepak bola, banyak orang yang bisa melakukannya.
Anda menjalani musim yang sangat singkat bersama Milan (1990-1991). Anda menikmatinya?
Sebagai pemain muda saya sangat senang bisa berlatih dengan nama-nama besar seperti Franco Baresi, Paolo Maldini, Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard.
Dahulu saya tak bisa banyak bermain karena ada batasan tiga pemain asing. Sulit bagi saya untuk bersaing dengan trio Belanda Milan. Tapi, saya banyak belajar dari nama-nama besar tadi.
Apakah Milan bisa kembali kepada kesuksesan?
Saya berharap demikian. Sebab, sangat disayangkan klub dengan sejarah besar seperti Milan sulit meraih prestasi belakangan ini.
Apa yang paling Anda rindukan dari Indonesia?
Fan Muenchen di Indonesia. Di sini saya bisa melihat fan membawa seragam dan foto lama saya. Senang bisa berinteraksi dengan mereka.
Siapa lima striker terbaik dunia saat ini?
Robert Lewandowski! Ah, lima? Oke. Lewandowski, Lewandowski, Lewandowski, Lewandowski, Lewandowski (tertawa). Baiklah, Lewandowski, Pierre-Emerick Aubameyang, Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan Neymar.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.783 |
Komentar