Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jajang Mulyana, Bek Sekaligus Striker Bhayangkara FC

By Segaf Abdullah - Jumat, 14 Juli 2017 | 17:01 WIB
Selebrasi striker sekaligus bek Bhayangkara FC, Jajang Mulyana seusai mencetak gol ke gawang PS TNI pada laga Grup B Piala Presiden 2017 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (11/2/2017).
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Selebrasi striker sekaligus bek Bhayangkara FC, Jajang Mulyana seusai mencetak gol ke gawang PS TNI pada laga Grup B Piala Presiden 2017 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (11/2/2017).

Pemain multiposisi Bhayangkara FC, Jajang Mulyana, siap ditempatkan sebagai bek tengah maupun striker. Pada tiga laga teraktual, eks awak Pelita Jaya itu diposisikan di zona belakang oleh pelatih Simon Mcmenemy.

Jajang Mulyana diplot sebagai pengganti bek utama Bhayangkara FC, Otavio Dutra, yang dibekap cedera di tengah laga kontra Barito Putera pada pekan ke-12.

Pada laga pekan ke-13 kontra PSM dan ke-14 melawan Madura United (MU), Jajang bermain penuh dan berduet dengan Indra Kahfi menggalang lini pertahan tim berjulukan The Guardian tersebut.

"Dari striker ke bek sama saja pergerakannya. Jadi, bagaimana saya pintar-pintar membaca permainan lawan," ucap Jajang kepada JUARA selepas laga kontra MU, Kamis (13/7/2017).

"Ditempatkan sebagai bek, saya menjadi tahu bagaimana cara membaca pergerakan striker lawan. Begitu pun saat saya bermain sebagai striker," tutur Jajang Mulyana, pemain kelahiran Jatinangor, Jawa Barat.

Sebelumnya, Jajang mengaku kariernya di level junior memang lebih banyak dihabiskan sebagai bek.

Namun, pemain berusia 28 tahun itu lekat dengan posisi striker sejak membela Pelita Jaya pada Divisi Utama Liga Indonesia 2007.

Baca Juga:

Pada era kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015, Jajang yang membela Mitra Kukar kembali ditempatkan sebagai bek tengah oleh pelatih Scott Cooper.

Sama seperti Simon, hal tersebut dilakukan pelatih asal Inggris tersebut karena timnya saat itu tengah krisis pemain di lini pertahanan.

Selain Jajang, pemain multiposisi (bek dan striker) lain yang pernah bersinar di Liga Indonesia adalah eks bek Persib Bandung, Nova Arianto.

Vava, sapaan Nova, juga mengawali karier sebagai striker.

Namun, pelatih timnas pada Pra-Olimpiade 2000 Sydney, Bernard Schumm, menganggap dia terlalu lambat untuk menjadi juru gedor.

Lalu, putra pelatih legendaris Sartono Anwar itu digeser menjadi bek tengah.

Walau berposisi sebagai pemain belakang, Nova ternyata masih rajin mencetak gol dan memiliki gaya khas Suster Ngesot di setiap selebrasi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X