Jika berbicara tentang Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), maka kesan pertama yang terbangun yakni petugas yang biasa ada di garda depan saat terjadi penggusuran atau penertiban kawasan kota. Namun, hal tersebut seolah tidak tampak pada diri Eka Hera, pemain dari tim Liga 2, PSBK Kota Blitar.
Alih-alih menggenakan seragam Satpol PP dan berjibaku dengan penggusuran, Eka Hera sehari-hari justru sibuk berada di lapangan sepak bola. Keringat yang mengucur dari tubuhnya muncul taktala ia berjuang membela PSBK Kota Blitar di Liga 2 musim 2017.
“Kalau sudah kompetisi seperti ini, semua sudah hitungan dispensasi. Sampai selesai kompetisi, saya baru kerja lagi,” kata Eka Hera kepada JUARA.
Eka Hera menuturkan, karirnya sebagai Satpol PP dimulai pada 2015. Saat itu, kondisi sepak bola nasional sedang tidak kondusif menyusul mandeknya kompetisi dan jatuhnya sanski dari FIFA.
Mantan pemain Persela Lamongan ini lantas menerima tawaran untuk bekerja sebagai Satpol PP di Kota Blitar. Tawaran bekerja tersebut datang kepadanya karena tidak lepas dari statusnya sebagai pemain PSBK pada musim 2014.
Baca Juga:
“Saat itu, PSBK ikut di Piala Gubernur. Setelah selesai, ada salah satu pengurus klub yang telepon dan tawarkan kerja di Satpol PP. Saya disuruh buat lamaran. Tanpa pikir panjang, saya bersedia dan buat lamaran,” ujar Eka Hera.
“Pada 2015, saya mulai bekerja, saat sepak bola dibekukan. Saat ini, status saya masih kontrak,” katanya.
Untuk sementara, Eka Hera akan meninggalkan tugasnya di Satpol PP. Ia akan fokus pada tugasnya bersama PSBK.
Ia berharap bisa membawa tim berjulukan Laskar Peta bertahan di Liga 2 musim depan. Ia pun siap berjuang untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
“Harapannya jangan terdegradasi, lalu kami musim depan tetap di Liga 2,” ujar Eka Hera.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar